Selasa, 06 April 2021

Hikmah Perseteruan Takmir Masjid | Khutbah Taujih Tarjih Fatwa Bahtsul Masail

 Broadcast Quantum Fiqih


๐Ÿ‡ง ๐Ÿ‡จ ๐Ÿ‡ถ ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ซ ๐Ÿ‡ฎ 


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


Taushiyyah Fiqhiyyah No. 1/IV/2021/TF

*Hikmah Perseteruan Takmir Masjid*


๐Ÿ‡ญ ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ฐ ๐Ÿ‡ฒ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ญ ๐Ÿ‡ต ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ท ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡น ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ท ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ณ ๐Ÿ‡น ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ฐ ๐Ÿ‡ฒ ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ท ๐Ÿ‡ฒ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡ฏ ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ฉ 


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


๐Ÿ’ Memang Allah mengharamkan at-tabรขghudh yaitu saling membenci. Namun Allah tidak terlarang menanamkan at-tabรขghudh dalam qalbu sebagian umat Islam, karena Allah Maha Berbuat, dan semua perbuatan-Nya adalah baik. Sudah bukan rahasia lagi bahwa sering terjadi sengketa antar takmir masjid yang kemudian menjadi pemicu masing-masing takmir yang berseteru itu tadi berpindah domisili lalu membangun masjid sendiri. 


๐ŸงŠ Khalid bin Al-Walid mulanya diutus Rasulullah untuk berdakwah ke penduduk Yaman. Ternyata penduduk Yaman tidak mau menerima dakwah yang disampaikan Khalid. Maka Rasulullah pun mengirim 'Ali bin Abi Thalib bersama Al-Barra' bin 'Azib. Menariknya ketika 'Ali dan Al-Barra' hampir tiba di tujuan, orang-orang Yaman sudah keluar menyambut kedatangan mereka. Sebetulnya mudah saja bagi Nabi untuk berdoa agar penduduk Yaman tidak membenci Khalid, namun Nabi memaklumi ketidaksukaan adalah naluri yang kadang tidak bisa ditepis dari perasaan (sanubari). 


๐Ÿ“œ Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


ุซَู„َุงุซَุฉٌ ู„َุง ุชُุฌَุงูˆِุฒُ ุตَู„َุงุชُู‡ُู…ْ ุขุฐَุงู†َู‡ُู…ْ : ุงู„ْุนَุจْุฏُ ุงู„ْุขุจِู‚ُ ุญَุชَّู‰ ูŠَุฑْุฌِุนَ ، ูˆَุงู…ْุฑَุฃَุฉٌ ุจَุงุชَุชْ ูˆَุฒَูˆْุฌُู‡َุง ุนَู„َูŠْู‡َุง ุณَุงุฎِุทٌ ، ูˆَุฅِู…َุงู…ُ ู‚َูˆْู…ٍ ูˆَู‡ُู…ْ ู„َู‡ُ ูƒَุงุฑِู‡ُูˆู†َ


_"Ada 3 orang yang shalatnya tidak bisa naik melebihi telinganya: budak yang lari dari tuannya sampai dia kembali, wanita yang menjalani waktu malamnya, sementara suaminya murka kepadanya, dan imam sebuah jamaah, sementara para jamaah membencinya."_ *[Sunan At-Turmudzi no. 360]*


ูˆู‚ุงู„ ุงู„ุฎุทุงุจูŠ ู‚ู„ุช ูŠุดุจู‡ ุฃู† ูŠูƒูˆู† ุงู„ูˆุนูŠุฏ ููŠ ุงู„ุฑุฌู„ ู„ูŠุณ ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุฅู…ุงู…ุฉ ููŠู‚ุชุญู… ููŠู‡ุง ูˆูŠุชุบู„ุจ ุนู„ูŠู‡ุง ุญุชู‰ ูŠูƒุฑู‡ ุงู„ู†ุงุณ ุฅู…ุงู…ุชู‡ ูุฃู…ุง ุฅู† ูƒุงู† ู…ุณุชุญู‚ุง ู„ู„ุฅู…ุงู…ุฉ ูุงู„ู„ูˆู… ุนู„ู‰ ู…ู† ูƒุฑู‡ู‡ ุฏูˆู†ู‡


๐Ÿ“’ Al-Khaththabi mengatakan, yang lebih mendekati bahwa ini ancaman ini berlaku untuk orang yang tidak layak jadi imam, namun dia memaksakan diri untuk jadi imam, sehingga banyak orang tidak suka ketika dia jadi imam. Adapun orang yang berhak jadi imam, maka celaan itu kembali kepada orang yang membencinya. *[Aunul Ma’bud, 2/213]*


๐Ÿ“’ Lebih rinci, disampaikan oleh Abu Ishaq Asy-Syairazi, 


ูˆَูŠُูƒْุฑَู‡ُ ุฃَู†ْ ูŠُุตَู„َّูŠِ ุงู„ุฑَّุฌُู„ُ ุจِู‚َูˆْู…ٍ ูˆَุฃَูƒْุซَุฑُู‡ُู…ْ ู„َู‡ُ ูƒَุงุฑِู‡ُูˆู†َ


"Dimakruhkan seseorang shalat menjadi imam bagi suatu kaum, sedangkan mayoritas dari kaum itu tidak menyukainya." 


ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َ ุงู„َّุฐَูŠ ูŠَูƒْุฑَู‡ُู‡ُ ุงู„ْุฃَู‚َู„ُّ ู„َู…ْ ูŠُูƒْุฑَู‡ْ ุฃَู†ْ ูŠَุคُู…َّู‡ُู…ْ ู„ِุงَู†َّ ุฃَุญَุฏًุง ู„َุง ูŠَุฎْู„ُูˆ ู…ِู…َّู†ْ ูŠَูƒْุฑُู‡ُู‡ُ 


“Karenanya apabila orang tersebut tidak disukai oleh sedikit orang maka ia tidak makruh menjadi imam mereka, karena tidak ada seorang pun yang semua orang menyukainya,” *[Al-Muhadzdzab 2/98]*


๐Ÿ‡ Sebetulnya mudah saja bagi Nabi untuk menyalahkan kaum yang membiarkan kebencian menggelayut sanubari mereka. Mudah juga bagi Nabi untuk mewasiatkan, "Wahai manusia, bersabarlah terhadap imam shalat sekalipun kalian benci." Nyatanya Nabi tidak mengatakan itu, justru yang Nabi kritis adalah imam shalat yang tidak disukai mayoritas makmum. Padahal dalam hal imam urusan duniawi, Nabi menyalahkan umat yang tidak patuh meski benci sama imam tersebut. 


๐ŸŸ Sepotong standar hukum ini menjadi bukti bahwa Islam memaklumi kebencian dalam sanubari yang memang tidak bisa ditepis setelah usaha menepisnya berkali-kali baik karena imam yang memang memuakkan atau karena makmum yang memang berwatak tidak sejalan dengan imam sehingga memicu kebencian. 


๐Ÿงƒ Dari situ, wajar bila dalam internal takmir di berbagai masjid/mushalla kerap kita temukan ada perseteruan. Perseteruan tersebut meski sesuai dengan Iradah Kauniyyah Allah namun berseberangan dengan Iradah Syar'iyyah-Nya. Sehingga umat Islam termasuk para takmir harus berjuang menepis perseteruan namun bila tidak terhindarkan makan kita mesti menganggap-Nya sebagai cara Allah memperbanyak jumlah masjid/mushalla. Terbukti perseteruan takmir mendorong para takmir yang sudah meninggalkan masjid asal kemudian berjuang mendirikan masjid baru di tempat lain baik dekat atau jauh. 


๐Ÿง Meski berseteru, cita-cita mereka bukan mendirikan bangunan lain tapi cita-cita mereka tetap membangun masjid meski ada rasa hasad, tabaghudh, sentimen, tabahi (saling berbangga), dan lain-lain. Bukti bahwa Allah berada di atas mereka, memberi hidayah mereka, sehingga mereka tidak terbersit keinginan membangun selain masjid. Ini bukan pembenaran, tapi pemahaman, agar tetap membingkai semua yang terjadi tetap berorientasi pahala (tsawab) ukhrawi. 


๐Ÿฏ Diantara udzur yang memperbolehkan berbilangnya masjid dalam jarak yang berdekatan adalah adanya perseteruan yang tidak terelakkan. Sayyid Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhur menegaskan, 


ูˆุงู„ุญุงุตู„ ู…ู† ูƒู„ุงู… ุงู„ุฃุฆู…ุฉ ุฃู† ุฃุณุจุงุจ ุฌูˆุงุฒ ุชุนุฏุฏู‡ุง ุซู„ุงุซุฉ : ุถูŠู‚ ู…ุญู„ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุจุญูŠุซ ู„ุง ูŠุณุน ุงู„ู…ุฌุชู…ุนูŠู† ู„ู‡ุง ุบุงู„ุจุงً ، ูˆุงู„ู‚ุชุงู„ ุจูŠู† ุงู„ูุฆุชูŠู† ุจุดุฑุทู‡ ، ูˆุจุนุฏ ุฃุทุฑุงู ุงู„ุจู„ุฏ ุจุฃู† ูƒุงู† ุจู…ุญู„ ู„ุง ูŠุณู…ุน ู…ู†ู‡ ุงู„ู†ุฏุงุก ، ุฃูˆ ุจู…ุญู„ ู„ูˆ ุฎุฑุฌ ู…ู†ู‡ ุจุนุฏ ุงู„ูุฌุฑ ู„ู… ูŠุฏุฑูƒู‡ุง ، ุฅุฐ ู„ุง ูŠู„ุฒู…ู‡ ุงู„ุณุนูŠ ุฅู„ูŠู‡ุง ุฅู„ุง ุจุนุฏ ุงู„ูุฌุฑ ุงู‡ู€ 


“Kesimpulan dari statemen para imam, sebab-sebab diperbolehkannya berbilangnya jumat ada tiga. Pertama, sempitnya tempat shalat, dengan sekira tidak dapat menampung jamaah jumat menurut keumumannya. Kedua, pertikaian di antara kedua kubu sesuai dengan syaratnya. Ketiga, jauhnya sisi desa, dengan sekira berada pada tempat yang tidak terdengar azah atau di tempat yang seandainya seseorang keluar dari tempat tersebut setelah fajar, ia tidak akan menemui jumat, sebab tidak wajib baginya menuju tempat jumat, kecuali setelah terbit fajar Shubuh.” *[Bughyah Al-Mustarsyidin, Beirut, Dar al-Fikr, 1995, halaman 51]*


๐Ÿ” Benarlah bahwa lebih baik berbilangnya masjid sebanyak-banyaknya daripada kukuh dan jumud dengan satu masjid namun para takmir dan jamaah di dalamnya saling bermusuhan hingga membuat masjid kosong-melompong. Syekh Isma’il Az-Zain menerangkan, 


ูˆุงู„ู‚ูˆู„ ุจุนุฏู… ุงู„ุฌูˆุงุฒ ุฅู„ุง ุนู†ุฏ ุชุนุฐุฑ ุงู„ุงุฌุชู…ุงุน ููŠ ู…ูƒุงู† ูˆุงุญุฏ ู„ูŠุณ ุนู„ูŠู‡ ุฏู„ูŠู„ ุตุฑูŠุญ ูˆู„ุง ู…ุง ูŠู‚ุฑุจ ู…ู† ุงู„ุตุฑูŠุญ ู„ุง ู†ุตุง ูˆู„ุง ุดุจู‡ู‡ ุจู„ ุฃู† ุณุฑ ู…ู‚ุตูˆุฏ ุงู„ุดุฑุน ู‡ูˆ ููŠ ุฅุธู‡ุงุฑ ุงู„ุดุนุงุฑ ููŠ ุฐู„ูƒ ุงู„ูŠูˆู… ูˆุฃู† ุชุฑูุน ุงู„ุฃุตูˆุงุช ุนู„ู‰ ุงู„ู…ู†ุงุจุฑ ุจุงู„ุฏุนูˆุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ู†ุตุญ ู„ู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ููƒู„ู…ุง ูƒุงู†ุช ุงู„ู…ู†ุงุจุฑ ุฃูƒุซุฑ ูƒุงู†ุช ุงู„ุดุนุงุฑุงุช ุฃุธู‡ุฑ ูˆุชุจุงุฑุฒุช ุนุฒุฉ ุฏูŠู† ุงู„ุฅุณู„ุงู… ููŠ ุขู† ูˆุงุญุฏ ููŠ ุฃู…ุงูƒู† ู…ุชุนุฏุฏ ุฅุฐุง ูƒุงู† ูƒู„ ู…ุณุฌุฏ ุนุงู…ุฑุง ุจุฃุฑุจุนูŠู† ูุฃูƒุซุฑ ู‡ุฐุง ู‡ูˆ ุงู„ุธุงู‡ุฑ ู„ูŠ ูˆุงู„ู„ู‡ ูˆู„ู‰ ุงู„ุชูˆููŠู‚ ุงู‡ู€


“Adapun pendapat yang tidak memperbolehkan berbilangnya jumat dalam satu tempat kecuali saat sulitnya berkumpul, tidak memiliki dalil yang tegas bahkan yang mendekati tegaspun tidak ada, baik berupa dalil nash atau yang serupanya. Bahkan rahasia dari maksud syariat berada pada memperlihatkan syiar Islam pada hari jumat tersebut dan suara-suara dinyaringkan di atas mimbar-mimbar dengan mengajak kepada Allah dan memberi nasehat kepada kaum muslimin. Saat mimbar-mimbar semakin banyak, niscaya syi’ar-syi’ar Islam semakin tampak dan kemuliaan agama Islam terlihat jelas dalam satu waktu di beberapa tempat apabila setiap masjid diramaikan dengan 40 jamaah atau lebih. Inilah pendapat yang jelas menurutku”. *[Qurrah al-‘Ain bi Fatawa Isma’il al-Zain, halaman 83]*


๐Ÿ“’ Syaikh 'Abdul Wahhab Asy-Sya'rani juga mengajarkan, 


ูู„ู…ุง ุฐู‡ุจ ู‡ุฐุง ุงู„ู…ุนู†ู‰ ุงู„ุฐู‰ ู‡ูˆ ุฎูˆู ุงู„ูุชู†ุฉ ู…ู† ุชุนุฏุฏ ุงู„ุฌู…ุนุฉ ุฌุงุฒ ุงู„ุชุนุฏุฏ ุนู„ู‰ ุงู„ุฃุตู„ ููŠ ุฅู‚ุงู…ุฉ ุงู„ุฌู…ุงุนุฉ ูˆู„ุนู„ ุฐู„ูƒ ู…ุฑุงุฏ ุฏุงูˆุฏ ุจู‚ูˆู„ู‡ ุฅู† ุงู„ุฌู…ุนุฉ ูƒุณุงุฆุฑ ุงู„ุตู„ูˆุงุช ูˆูŠุคูŠุฏู‡ ุนู…ู„ ุงู„ู†ุงุณ ุจุงู„ุชุนุฏุฏ ููŠ ุณุงุฆุฑ ุงู„ุฃู…ุตุงุฑ ู…ู† ุบูŠุฑ ู…ุจุงู„ุบุฉ ููŠ ุงู„ุชูุชูŠุด ุนู† ุณุจุจ ุฐู„ูƒ ูˆู„ุนู„ู‡ ู…ุฑุงุฏ ุงู„ุดุงุฑุน ูˆู„ูˆ ูƒุงู† ุงู„ุชุนุฏุฏ ู…ู†ู‡ูŠุง ุนู†ู‡ ู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ูุนู„ู‡ ุจุญุงู„ ู„ูˆุฑูˆุฏ ุฐู„ูƒ ูˆู„ูˆ ููŠ ุญุฏูŠุซ ูˆุงุญุฏ ูู„ู‡ุฐุง ู†ูุฐุช ู‡ู…ุฉ ุงู„ุดุงุฑุน ููŠ ุงู„ุชุณู‡ูŠู„ ุนู„ู‰ ุฃู…ุชู‡ ููŠ ุฌูˆุงุฒ ุงู„ุชุนุฏุฏ ููŠ ุณุงุฆุฑ ุงู„ุฃู…ุตุงุฑ ุญูŠุซ ูƒุงู† ุฃุณู‡ู„ ุนู„ูŠู‡ู… ู…ู† ุงู„ุฌู…ุน ููŠ ู…ูƒุงู† ูˆุงุญุฏ ูุงูู‡ู…


“Saat substansi pelarangan ini hilang, yaitu kekhawatiran fitnah, maka diperbolehkan berbilangnya jumat sesuai dengan hukum asal pendirian shalat jamaah. Kesimpulan ini dikuatkan dengan fakta bahwa terjadi berbilangnya jumatan di sekian tempat tanpa berlebihan dalam meneliti penyebabnya, barangkali ini yang dikehendaki syari’at. Andaikan berbilangnya Jumat dilarang, niscaya tidak diperkenankan sama sekali, karena ada hadits yang melarangnya, meski hanya satu hadits. Dari pertimbangan ini, terlihat jelas esensi syariat untuk memudahkan umat Islam dalam kebolehan berbilangnya jumat di seluruh penjuru dunia, sekiranya hal tersebut lebih memudahkan mereka dibandingkan dengan berkumpul dalam satu tempat Jumat. Maka pahamlah akan hal tersebut.” *[Al-Mizan Al-Kubra, Semarang, Toha Putera, tt., juz 1, halaman 209]*


๐Ÿง€ Maka dari itu, sekarang kita menjadi paham bahwa apa saja yang diperbuat Allah terhadap hamba adalah baik sekalipun itu dalam bentuk taqdir Allah atas manusia menjadi berseteru. *Hanya manusia yang berseteru akan berdosa, dan diwajibkan untuk sebisa mungkin menepisnya.*


๐Ÿ“ Ditulis oleh *Abah Jibril (Haji Brilly)*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

๐Ÿ“ป Telah kami terima sumbangan: (1) Rp 600.000,- untuk pembelian kipas angin dinding dari Saudara *Mifta Hadi Subiyanto* dari Surabaya; (2) Sajadah layak pakai 14 lembar dari Bapak *Syarief* dari Surabaya; (3) Sajadah dan Mukenah layak pakai dari Ibu *Hj. Siti Utaminingsih* dari Sidoarjo; (4) Sajadah baru dari Ibu *Lintang* dari Madiun. Semuanya akan kami salurkan ke Mushalla Al-Marjan 1 dan 2. Semoga semua donatur mendapatkan imbalan dari Allah sebanyak-banyaknya, dunia-Akhirat. 


๐Ÿ“บ ๐Ÿ‡ง ๐Ÿ‡จ ๐Ÿ‡ถ ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ซ ๐Ÿ‡ฎ (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 430 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan *nama dan kota domisili*. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.  


๐Ÿ˜Ž Alhamdulillah, BCQUFI telah melengkapi perpustakaan dengan koleksi Kitab berbahasa Arab mulai 1 Februari 2021 untuk meningkatkan kualitas layanan. Belanja Kitab menelan biaya Rp 1.261.900,- untuk Kitab Hasyiyah Shawi (4 jilid), Faidh Al-Qadir (6 jilid) dan Ihya' 'Ulumiddin (4 jilid). Terimakasih kami haturkan kepada donatur yang turut berpartisipasi menyumbangkan dana untuk belanja Kitab. Semoga layanan BCQUFI semakin bagus. *Kami masih membutuhkan banyak kitab klasik berbahasa Arab untuk referensi.* Total ada 25 jilid Kitab Arab dan hampir 1.000 referensi buku berbahasa Indonesia milik BCQUFI.

Minggu, 28 Maret 2021

Merangkak Membangun Jamaah Shalat, Cikal Bakal Masjid Merajalela | Khutbah Taujih Tarjih Fatwa Bahtsul Masail | KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih)

 KASYAF (Konsultasi Syariah & Fiqih) No. 

*393 - Merangkak Membangun Jamaah Shalat, Cikal Bakal Masjid Merajalela*


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Pertanyaan_

๐Ÿ“š Menurut sampean, kalau ada orang sibuk mikir tahajjud, padahal ga pernah ke masjid, enaknya diapain? Wong setiap laki-laki kan wajibnya shalat berjamaah di masjid. 


๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Bapak *A. S. R.* dari Kediri pada _22 Maret 2021_ secara tatap muka


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Jawaban_

๐Ÿ“œ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุฅِู†َّ ุฃَุซْู‚َู„َ ุตَู„َุงุฉٍ ุนَู„َู‰ ุงู„ْู…ُู†َุงูِู‚ِูŠู†َ ุตَู„َุงุฉُ ุงู„ْุนِุดَุงุกِ ูˆَุตَู„َุงุฉُ ุงู„ْูَุฌْุฑِ ูˆَู„َูˆْ ูŠَุนْู„َู…ُูˆู†َ ู…َุง ูِูŠู‡ِู…َุง ู„َุฃَุชَูˆْู‡ُู…َุง ูˆَู„َูˆْ ุญَุจْูˆًุง

“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” *[Shahih Al-Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651]*


๐ŸŸ Mengantuk dahsyat sekalipun, capek hebat sekalipun, tetap datang ke masjid untuk cari barengan shalat fardhu, sekalipun dengan merangkak, tidak harus sama imam rawatib. Itu lebih baik daripada di luar waktu shalat kita justru semangat mendatangi tempat selain masjid, padahal masjid adalah tempat terbaik untuk didatangi dibanding seluruh tempat di muka bumi. Tak perlu kita memandang sinis anak-anak muda yang mengantuk di tengah shalat karena kurang semangat, biarkan mereka, justru dukung mereka, sebab masih untung mereka mau ke masjid dan berusaha mengalahkan kantuk dan malasnya. 


๐ŸšŽ Jika di sebuah wilayah tidak ada masjid, maka kita berkewajiban untuk menjadi perwakilan atas umat Islam bagi wilayah tersebut untuk mendirikan shalat fardhu berjama'ah agar wilayah tersebut tidak menjadi wilayah yang dikuasai syaithan akibat tidak adanya jamaah shalat. Yang dimaksud wilayah itu tidak ada batasan yang konkrit. Yang penting kita harus mengamalkan pernyataan Nabi bahwa seluruh bumi adalah masjid. Kalimat Nabi tersebut sebenarnya adalah perintah.


๐Ÿ“ Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 

ุงู„ْุฃَุฑْุถُ ูƒُู„ُّู‡َุง ู…َุณْุฌِุฏٌ ุฅِู„َّุง ุงู„ْู…َู‚ْุจَุฑَุฉَ ูˆَุงู„ْุญَู…َّุงู…َ 

"Bumi ini seluruhnya adalah masjid kecuali kuburan dan kamar mandi." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda, 

ุฌُุนِู„َุชْ ู„ِูŠَ ุงู„ْุฃَุฑْุถُ ู…َุณْุฌِุฏًุง ูˆَุทَู‡ُูˆุฑًุง

"Bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud dan bersuci." *[Jami' At-Tirmidzi no. 291]* Diantara pemicu adanya ketetapan Allah yang disampaikan Rasulullah ini adalah karena Masjidil Haram dikuasai musyrikin Jahiliyyah Makkah. 


๐Ÿšง Jadi bukannya lebih utama secara mutlak meninggalkan wilayah tersebut untuk pergi ke masjid yang jauh, karena seluruh bumi harus tidak boleh kosong dari jamaah shalat, harus ada perwakilan dari umat Islam yang memakmurkan sejengkal bumi dengan ibadah. Jika tidak ada inisiatif perwakilan umat Islam shalat berjamaah di lokasi yang jauh dari masjid, maka akan banyak jengkal-jengkal bumi yang sepi dari shalat berjamaah dan tidak terjadi penyebaran Islam.


ูˆَุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ุงู„ุฏَّุฑْุฏَุงุก – ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ – ، ู‚َุงู„َ : ุณَู…ِุนْุชُ ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ – ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ – ، ูŠَู‚ُูˆْู„ُ : ( ู…َุง ู…ِู†ْ ุซَู„ุงุซَุฉٍ ูِูŠ ู‚َุฑْูŠุฉٍ ، ูˆَู„ุงَ ุจَุฏْูˆٍ ، ู„ุง ุชُู‚َุงู…ُ ูِูŠู‡ِู…ُ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ุฅู„ุงَّ ู‚َุฏ ุงุณْุชَุญْูˆَุฐَ ุนَู„َูŠْู‡ِู… ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ُ . ูَุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุจِุงู„ุฌَู…َุงุนَุฉِ ، ูَุฅู†َّู…َุง ูŠَุฃْูƒُู„ُ ุงู„ุฐِّุฆْุจُ ู…ِู†َ ุงู„ุบَู†َู…ِ ุงู„ู‚َุงุตِูŠَุฉ) ุฑَูˆَุงู‡ُ ุฃุจُูˆ ุฏَุงูˆُุฏَ ุจِุฅِุณْู†َุงุฏٍ ุญَุณَู†ٍ

๐Ÿ“œ Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah terdapat tiga orang di satu desa atau kampung yang tidak ditegakkan shalat di sana kecuali mereka telah dikalahkan oleh setan. Maka haruslah bagi kalian untuk berjamaah, sebab serigala hanya akan memakan domba yang jauh dari kawannya.’” *[Sunan Abu Dawud, no. 547 dan An-Nasa’i, no. 848]*


๐Ÿ•️ Dengan shalat berjamaah di lokasi jauh dari masjid akan ada barakah dirintisnya masjid di lokasi itu. Jika umat Islam hanya mau shalat di masjid tertentu secara kolot atau jumud sekalipun jauh dari wilayah tinggalnya, maka tidak akan ada perkembangan jumlah masjid. Masjid besar berawal dari satu orang yang shalat sendirian lalu mencari barengan. Masih banyak lho jengkal bumi yang tidak termakmurkan dengan shalat berjama'ah. Jika umat Islam membiarkan banyak lokasi jauh dari masjid, maka lokasi-lokasi itu akan jatuh ke tangan pemabuk, pezina, penjudi, pencuri, dan lain-lain dan mereka kuasai wilayah itu, begitu berhasil mereka kuasai, kita yang akan kesusahan bagaimana mendirikan masjid di situ. 


๐Ÿ“œ Nabi bersabda, 

ู…َู†ْ ุณَู†َّ ูِูŠ ุงู„ْุฅِุณْู„َุงู…ِ ุณُู†َّุฉً ุญَุณَู†َุฉً، ูَู„َู‡ُ ุฃَุฌْุฑُู‡َุง، ูˆَุฃَุฌْุฑُ ู…َู†ْ ุนَู…ِู„َ ุจِู‡َุง ุจَุนْุฏَู‡ُ، ู…ِู†ْ ุบَูŠْุฑِ ุฃَู†ْ ูŠَู†ْู‚ُุตَ ู…ِู†ْ ุฃُุฌُูˆุฑِู‡ِู…ْ ุดَูŠْุกٌ، ูˆَู…َู†ْ ุณَู†َّ ูِูŠ ุงู„ْุฅِุณْู„َุงู…ِ ุณُู†َّุฉً ุณَูŠِّุฆَุฉً، ูƒَุงู†َ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆِุฒْุฑُู‡َุง ูˆَูˆِุฒْุฑُ ู…َู†ْ ุนَู…ِู„َ ุจِู‡َุง ู…ِู†ْ ุจَุนْุฏِู‡ِ، ู…ِู†ْ ุบَูŠْุฑِ ุฃَู†ْ ูŠَู†ْู‚ُุตَ ู…ِู†ْ ุฃَูˆْุฒَุงุฑِู‡ِู…ْ ุดَูŠْุกٌ   

“Barangsiapa yang membuat sunnah hasanah dalam Islam maka dia akan memperoleh pahala dan pahala orang yang mengikutinya, dengan tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang membuat sunnah sayyi’ah dalam Islam maka ia akan mendapatkan dosa dan dosa orang yang mengikutinya, dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun” *[ShahihMuslim]*


๐Ÿฅ Para shahabat Nabi adalah orang-orang yang jauh lebih paham hadits Nabi daripada kita. Sebagian diantara mereka memilih 'uzlah menjauh dari masyarakat yang dekat dengan Masjid Nabawi, Masjidil Haram, Masjid Quba' dan lain-lain, paling masyhur adalah Uwais Al-Qarni dan Wahsyi bin Harb. Apakah mereka terkena dosa gara-gara tidak shalat fardhu di masjid secara berjamaah? 


๐Ÿง… Di samping itu, berdasarkan pengamatan kami, dan Anda juga bisa ikut mengamati, banyak wilayah di muka bumi ini yang Allah takdirkan umat Islam berpecah-belah (iftiraq) baik karena sentimen, hasad, takabbur, su'uzhzhan, bughdh (benci), tidak bisa menyatukan pendapat, berbeda pilihan politik, tidak sama dalam menerapkan qaidah fiqih, dan lain-lain, lalu Allah percikkan shibghah di situ hingga umat Islam yang berpecah-belah itu seakan berlomba-lomba membangun masjid masing-masing yang mungkin tidak terlalu berjauhan. Kasus iftiraq itu adalah shibghah Allah, ditengah semakin banyaknya apartemen, perkantoran, hotel, pabrik, pusat perbelanjaan, wahana hiburan, dan lain-lain, sehingga harus dibarengi semakin banyaknya masjid, meski antar takmir masjid iftiraq. 


๐Ÿ“ Dijawab oleh *Abah Jibril (Haji Brilly)*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

๐Ÿ“บ BCQUFI (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 430 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan nama dan kota domisili. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.  


๐Ÿ˜Ž Alhamdulillah, BCQUFI telah melengkapi perpustakaan dengan koleksi Kitab berbahasa Arab mulai 1 Februari 2021 untuk meningkatkan kualitas layanan. Belanja Kitab menelan biaya Rp 1.261.900,- untuk Kitab Hasyiyah Shawi (4 jilid), Faidh Al-Qadir (6 jilid) dan Ihya' 'Ulumiddin (4 jilid). Terimakasih kami haturkan kepada donatur yang turut berpartisipasi menyumbangkan dana untuk belanja Kitab. Semoga layanan BCQUFI semakin bagus. *Kami masih membutuhkan banyak kitab klasik berbahasa Arab untuk referensi.* Total ada 25 jilid Kitab Arab dan hampir 1.000 referensi buku berbahasa Indonesia milik BCQUFI.

Kamis, 21 Januari 2021

Tuntunan Thaharah dan Shalat Bagi Orang Beser dan Semacamnya | Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF) | Khutbah Taujih Fatwa Tarjih Bahtsul Masail

 Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF) No. 

*376 - Tuntunan Thaharah dan Shalat Bagi Orang Beser dan Semacamnya*


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Pertanyaan_

Assalamualaikum wr wb..

๐ŸŠ Ustad mau bertanya.. Bagaimana cara wudhu atau bersucinya orang yg sulit tuntas dari sisa air kencing walau sudah lama menunggu tuntas, tapi bukan beser.. terima kasih. Wassalamu'alaikum wr wb


๐Ÿ“ Ditanyakan oleh santrysalafy21@gmail.com via surat elektronik


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Jawaban_

Wa'alaikumussalam. 

๐Ÿ‰ Tuntunan bagi penderita beser maupun semacamnya adalah sebagai berikut; bersihkan alat kelaminnya, lalu disumbat dengan seumpama kapas atau kain atau apapun yang suci, lalu saat masuk waktu shalat barulah boleh berwudhu untuk mengerjakan shalat baik fardhu maupun sunnah. Dan ketentuannya khusus untuk mereka pula, satu kali wudhu untuk satu kali shalat baik fardhu maupun sunnah. Demikian halnya dengan tayammum.


๐Ÿฑ Dalilnya terdapat dalam Shahih Muslim, 


 ุนَู†ْ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ู‚َุงู„َุชْ

ุฌَุงุกَุชْ ูَุงุทِู…َุฉُ ุจِู†ْุชُ ุฃَุจِูŠ ุญُุจَูŠْุดٍ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูَู‚َุงู„َุชْ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†ِّูŠ ุงู…ْุฑَุฃَุฉٌ ุฃُุณْุชَุญَุงุถُ ูَู„َุง ุฃَุทْู‡ُุฑُ ุฃَูَุฃَุฏَุนُ ุงู„ุตَّู„َุงุฉَ ูَู‚َุงู„َ ู„َุง ุฅِู†َّู…َุง ุฐَู„ِูƒِ ุนِุฑْู‚ٌ ูˆَู„َูŠْุณَ ุจِุงู„ْุญَูŠْุถَุฉِ ูَุฅِุฐَุง ุฃَู‚ْุจَู„َุชْ ุงู„ْุญَูŠْุถَุฉُ ูَุฏَุนِูŠ ุงู„ุตَّู„َุงุฉَ ูˆَุฅِุฐَุง ุฃَุฏْุจَุฑَุชْ ูَุงุบْุณِู„ِูŠ ุนَู†ْูƒِ ุงู„ุฏَّู…َ ูˆَุตَู„ِّูŠ



Dari Aisyah dia berkata, ‘Fathimah binti Abi Hubaisy datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, aku adalah wanita yang mengeluarkan darah istihadhah, hingga diriku tidak suci, apakah aku harus meninggalkan shalat?’ Beliau bersabda, "Itu hanyalah darah penyakit, bukan darah haidh, apabila darah haid datang, tinggalkanlah shalat. Apabila darah haid telah berlalu, bersihkanlah darah tersebut dari dirimu kemudian shalatlah." *[Shahih Muslim No. 333]*


๐Ÿฅ Al-Imam An-Nawawi menjelaskan, 


ูˆุญูƒู… ุณู„ุณ ุงู„ุจูˆู„ ูˆุงู„ู…ุฐูŠ ูˆู…ู† ุจู‡ ุญุฏุซ ุฏุงุฆู… ูˆุฌุฑุญ ุณุงุฆู„ ุญูƒู… ุงู„ู…ุณุชุญุงุถุฉ ุนู„ู‰ ู…ุง ุณุจู‚


"Hukum bagi orang yang beser, dan mudah keluar madzi, dan orang yang selalu berhadats, dan darah luka yang mengalir, adalah sama hukumnya dengan wanita yang istihadhah sebagaimana dijelaskan sebelumnya." *[Al-Majmu' Syarh Al Muhadzdzab, 1/516]*


๐Ÿฎ Kita tentu sama-sama paham bahwa Allah tidak menerima ibadah shalat kita bila kita tidak bersuci, bersuci itu dari hadats dan najis. Di balik itu, orang yang beser dan sejenisnya tetaplah berhak mempersembahkan penghambaan kepada Allah sekalipun terpaksa terus-menerus tertempeli najis dan hadats sebab kondisi tersebut di luar kendali kemampuannya. Allah Maha Menerima Ibadah dalam kondisi hamba-Nya masing-masing karena Allah Mahatahu dengan syarat hamba-Nya tetap berusaha agar tepat sesuai ketentuan-Nya yaitu ibadah dalam kondisi suci. 


๐Ÿ“  Syaikh Abdurrahman Al Jaziri menjelaskan, 


ุงู„ุดุงูุนูŠุฉ ู‚ุงู„ูˆุง : ู…ุง ุฎุฑุฌ ุนู„ู‰ ูˆุฌู‡ ุงู„ุณู„ุณ ูŠุฌุจ ุนู„ู‰ ุตุงุญุจู‡ ุฃู† ูŠุชุญูุธ ู…ู†ู‡ ุจุฃู† ูŠุญุดูˆ ู…ุญู„ ุงู„ุฎุฑูˆุฌ ูˆูŠุนุตุจู‡ : ูุฅู† ูุนู„ ุซู… ุชูˆุถุฃ . ุซู… ุฎุฑุฌ ู…ู†ู‡ ุดูŠุก ูู‡ูˆ ุบูŠุฑ ุถุงุฑ ููŠ ุฅุจุงุญุฉ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุบูŠุฑู‡ุง ุจุฐู„ูƒ ุงู„ูˆุถูˆุก . ุฅู†ู…ุง ูŠุดุชุฑุท ู„ุงุณุชุจุงุญุฉ ุงู„ุนุจุงุฏุฉ ุจู‡ุฐุง ุงู„ูˆุถูˆุก ุดุฑูˆุท 


”Madzhab Syafi'i berpendapat bahwa air yang keluar karena beser maka wajib dijaga dengan cara menutup tempat keluarnya dan mengikatnya dengan kain. Apabila ia sudah melakukan itu lalu berwudhu, lalu keluar sesuatu (kencing) darinya maka itu tidak merusak kebolehan shalat dan lainnya dengan wudhu tersebut. Namun diberlakukan sejumlah syarat untuk bolehnya ibadah dengan cara wudhu seperti ini.” *[Al-Fiqh 'Ala Madzahib Al-Arba'ah, 1/95]*


๐Ÿ•ฐ️ Jika kondisi sulit, atau ketika shalat, tapi keluar najis tersebut tanpa disadarinya, maka itu ketidakberdayaan yang dimaafkan dan tidak bisa dihindarkan, dan shalatnya tetap sah. Sah bagi dirinya, maka apakah sah pula saat dia menjadi imam bagi orang lain yang normal? Ada dua pendapat ulama : Pendapat pertama, Tidak boleh, tidak sah, menurut Hanafiyah dan Hanbaliyah, sebab yang mengalami darurat hanya si imam, sdgkan makmum tidak. Sedangkan darurat diaplikasikan sesuai kebutuhan daruratnya. Pendapat kedua, Sah dan boleh, menurut Syafi'iyyah dan Malikiyah, sebab udzur yang membuat SAH bagi imam maka itu juga SAH bagi makmum. Hanya saja Malikiyah menyatakan makruh walau sah. *[Al Mausu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 25/187. Juga Al Majmu', 4/160]*


๐Ÿ“จ Imam An-Nawawi mengemukakan, 

    ูˆَู‚َุงู„َ ุตَุงุญِุจُ ุงู„ุชَّู‡ْุฐِูŠุจِ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ุณَู„َุณُ ุงู„ْุจَูˆْู„ِ ุจِุญَูŠْุซُ ู„َูˆْ ุตَู„َّูŠ ู‚َุงุฆِู…ًุง ุณَุงู„َ ุจَูˆْู„ُู‡ُ ูˆَู„َูˆْ ุตَู„َّูŠ ู‚َุงุนِุฏًุง ุงِุณْุชَู…ْุณَูƒَ ูَู‡َู„ْ ูŠُุตَู„ِّูŠ ู‚َุงุฆِู…ًุง ุฃَู…ْ ู‚َุงุนِุฏًุง ูˆَุฌْู‡َุงู†ِ ุงَู„ْุฃَุตَุญُّ ู‚َุงุนِุฏًุง ุญِูْุธًุง ู„ِู„ุทَّู‡َุงุฑَุฉِ ูˆَู„َุง ุฅِุนَุงุฏَุฉَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุนَู„َูŠ ุงู„ْูˆَุฌْู‡َูŠْู†ِ 

“Penulis kitab At-Tahdzib (al-Baghawi) berkata, seandainya air kencing yang tak bisa ditahan (salas al-baul) sekiranya apabila seseorang shalat dengan berdiri maka akan mengalir salas al-baul-nya, dan jika duduk dapat tertahan, lantas apakah ia shalat dengan berdiri atau duduk? Dalam hal ini ada dua pendapat (wajh). Pendapat yang paling sahih adalah ia shalat dengan cara duduk karena menjaga kesucian. Dan ia tidak perlu mengulangi shalatnya menurut dua pendapat tersebut” *[Raudlah Ath-Thalibin wa ‘Umdah Al-Muftin, Bairut-al-Maktab al-Islami, 1405 H, juz, 1, h. 139]*


๐ŸŽ Catatan penting dalam hal ini adalah penderita beser harus segera berobat dan mencari kesembuhan baik secara ruqyah maupun secara thibb (obat-obatan) yang herbal maupun yang kimia. Keharusan ini adalah dalam rangka agar bisa menyempurnakan penghambaan kepada Allah. 


๐Ÿชฃ Tambahan, jika tadi ada ibarah (statemen) dari ulama Salaf bahwa satu wudhu penderita beser dan semacamnya untuk satu shalat fardhu maupun sunnah, ada pula ibarah bahwa satu wudhu untuk satu fardhu berikut beberapa shalat sunnah sekaligus. 


๐Ÿ“ป Sayyid Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Qadir As-Saqqaf di dalam kitab Al-Ibanah wal Ifadhah fi Ahkamil Haid wan Nifas wal Istihadhah Ala Madzhab Al-Imam As-Syafi’i juga menjelaskan


ู„ู„ู…ุณุชุญุงุถุฉ ุฃู† ุชุชู†ูู„ ู…ุง ุดุงุกุช ููŠ ุงู„ูˆู‚ุช ูˆุจุนุฏู‡.


“Bagi wanita yang istihadhah boleh melakukan shalat sunah semaunya, baik di dalam waktunya maupun setelahnya.” Artinya, jika ia wudhu untuk melaksanakan shalat Zhuhur, maka ia pun boleh melakukan shalat sunah ba’diyah Zhuhur (di dalam waktu shalat Zhuhur) dan melaksanakan shalat sunnah qabliyah Ashar (di luar waktu shalat Zhuhur) tanpa harus mengulang wudhu. Maka qiyas dengan kondisi istihadhah adalah penderita beser dan semacamnya. 


๐Ÿ“ป Keterangan lebih salaf adalah dari Imam An-Nawawi, 


ูˆ๏ฏพ๏บ ๏ปฎุฒ ุฃู† ๏บ—๏บผ๏ป ๏ปฒ ๏ปฃ๏บŽ๏บท๏บŽุกุช ๏ปฃ๏ปฆุง๏ปŸ๏ปจ๏ปฎุง๏ป“๏ปž ๏ปทู† ุง๏ปŸ๏ปจ๏ปฎุง๏ป“๏ปž ๏บ—๏ปœ๏บœ๏บฎ๏ป“๏ป ๏ปฎุฃ๏ปŸ๏บฐ๏ปฃ๏ปจ๏บŽ๏ปซ๏บŽ ุฃู† ๏บ—๏บ˜๏ปฎ๏บฟ๏บ„ ๏ปŸ๏ปœ๏ปž ๏ปง๏บŽ๏ป“๏ป ๏บ” ๏บท๏ป–๏ป‹๏ป ๏ฏฟ๏ปฌ๏บŽ. ู…ุฌู…ูˆุน ุดุฑุญ ุงู„ู…ู‡ุฐุจ. ุงู„ุฌุฒ 1. ุต 46


"Dan boleh shalat sunnah sekehendaknya karena shalat sunnah banyak sekali, kalau saja kita haruskan (penderita istihadhah dan semacamnya) untuk wudhu setiap shalat sunnah tentu akan sangat memberatkan." *[Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab Juz 1. Hal 46]*


๐Ÿ“บ Syaikh Prof. Dr. Ali Jum'ah menguraikan, "Para ulama sepakat bahwa perempuan yang istihadhah harus melakukan wudhu setiap hendak melaksanakan shalat. Wudhu yang ia lakukan ini dapat digunakan untuk melakukan satu kali shalat fardhu yang telah masuk waktunya dan shalat-shalat sunah berapapun jumlahnya. Sebagian ulama membolehkan menggunakan wudhu itu untuk mengqadha shalat-shalat fardu yang tertinggal. Ia juga boleh memegang dan membaca mushaf serta melakukan sujud tilawah dan sujud syukur. Selain itu, perempuan istihadhah harus melaksanakan puasa dan ibadah-ibadah lainnya yang harus dilaksanakan dalam keadaan suci. Ibnu Jarir menyebutkan bahwa para ulama berijmak atas kebolehan membaca Alquran bagi perempuan yang istihadhah." *[https://www.dar-alifta.org/ViewFatwa.aspx?ID=569&LangID=5&MuftiType=1]*


๐Ÿ“ Dijawab oleh Abu Abizard *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.* bin H. Yulianto

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

๐Ÿ“บ Insyaallah segera dibuka awal 2021 untuk umum Galeri Tanah Suci di kantor Quantum Fiqih di Jl. Hayam Wuruk No. 1 RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur yang berisi hampir 35 frame foto dokumenter, 3 buah relief 3D, kiswah Babul Ka'bah tiruan, replika sandal dan cincin Rasulullah, miniatur Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha. 


๐Ÿ“บ Alhamdulillah telah tersalur hampir 300 mushaf Al-Quran ke berbagai masjid, mushalla, ma'had, majelis, TPQ, dll. atas infaq beberapa donatur. Ayo bergabung! Raih tsawab (pahala) 320.000 sekian huruf dalam Al-Quran dikalikan 10 dikalikan jumlah orang yang membaca dikalikan berapa banyak dibaca. Bisa waqaf atas nama sendiri, atau atas nama orang yang sudah wafat. Hubungi shadaqahjariyah@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638


๐Ÿ“บ BCQUFI (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 430 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan nama dan kota domisili. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.

Sabtu, 07 Maret 2020

Hukum Fiqih Tentang Shalat yang Tidak Khusyu' dan Sempurna Apakah Batal | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) | Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) | Bahtsul Masail Fatwa Tarjih


Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) No. 335 - Batalkah Shalat Yang Tidak Khusyu dan Tidak Sempurna


#broadcastquantumfiqih

No.: KS/4/I/20/QUFI

Topik: [1] Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF)

Rubrik: quantumfiqihibadah


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Pertanyaan_

Pak ustaz, kl solat blm khusyu dan cara sholat nya mssih blm bener apakah d terima. Seperti blm khusyu dan suka lupa bacaan nya pas sholat


Ditanyakan oleh saudara *M. D. Andi* (0897-2011-726) dari Palembang pada _2 Januari 2020_


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Jawaban_

Kalau belum khusyu, tetap diterima Allah Al-Hasib. Kalau belum bener, belum benernya kayak gimana dulu? Sebab ada namanya belum bener yang bikin batal shalat dan ada yang sekadar mengurangi nilai shalat. 


Bersamaan dengan itu, nilai shalat kita juga sesuai kekhusyu'an kita. Dari Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


ุฅِู†َّ ุงู„ุฑَّุฌُู„َ ู„َูŠَู†ْุตَุฑِูُ ูˆَู…َุง ูƒُุชِุจَ ู„َู‡ُ ุฅِู„ุงَّ ุนُุดْุฑُ ุตَู„ุงَุชِู‡ِ ุชُุณْุนُู‡َุง ุซُู…ُู†ُู‡َุง ุณُุจُุนُู‡َุง ุณُุฏُุณُู‡َุง ุฎُู…ُุณُู‡َุง ุฑُุจُุนُู‡َุง ุซُู„ُุซُู‡َุง ู†ِุตْูُู‡َุง


"Ketika seseorang selesai dari shalatnya, tsawab yang dia dapatkan hanya 1/10 shalatnya, atau 1/9 atau 1/8 atau 1/7 atau 1/6 atau 1/5 atau ¼ atau 1/3, atau setengahnya." [Sunan Abu Dawud no. 796] 


Apakah shalat itu hanya sah jika khusyu' saja dan tidak sah jika tidak khusyu'? Problemnya, pertanyaan ini tidak ada jawabannya dalam Al-Quran maupun As-Sunnah secara sharih (lugas). Meski ada segolongan ulama Salaf yang menghukumi khusyu' sebagai syarat sah shalat. Seperti Imam Al-Ghazali dan Imam Ibnu Taimiyah. 


Namun, jumhur ulama berpandangan khusyu’ bukan syarat sah shalat atau rukunnya. Ia hanya sunnah dalam shalat. Jika tidak ada khusyu’ di dalam shalat, maka tidak ada kewajiban menggantinya (mengqadla) atau mengulanginya. Dalilnya hadits di atas dan realita bahwa Rasulullah memerintahkan orang yang lupa dalam shalat untuk sujud sahwi karena meninggalkan perkara-perkara tertentu dan tidak memerintahkan untuk mengulang.


Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat orang yang tidak sempurna shalatnya dan tidak thuma’ninah dalam melaksanakannya, beliau menyuruhnya untuk mengulangi shalatnya, beliaupun bersabda, 


ุฅِุฐَ ู‚ُู…ْุชَ ุฅِู„َู‰ ุงู„َّุตَّู„ุงَุฉِ ูَุฃَุณْุจِุบِ ุงู„ْูˆُุถُูˆْุกَ ุซُู…َّ ุงุณْุชَู‚ْุจِู„ِ ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉَ ูَูƒَุจِّุฑْ ุซُู…َّ ุงู‚ْุฑَุงْ ู…َุงุชَูŠَุณَّุฑَ ู…َุนَูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ุซُู…َّ ุงุฑْูƒَุนْ ุญَุชَّู‰ ุชَุทْู…َุฆِู†َّ ุฑَุงูƒِุนًุง ุซُู…َّ ุงุฑْูَุน ุญَุชَّู‰ ุชَุนْุชَุฏِู„َ ู‚َุงุฆِู…ًุง ุซُู…َّ ุงุณْุฌُุฏْ ุญَุชَّู‰ ุชَุทْู…َุฆِู†َّ ุณَุงุฌِุฏًุง ุซُู…َّ ุงุฑْูَุนْ ุญَุชَّู‰ ุชَุทْู…َุฆِู†َّ ุฌَุงู„ِุณًุง ุซُู…َّ ุงูْุนَู„ْ ุฐَู„ِูƒَ ูِูŠ ุตَู„ุงَุชِูƒَ ูƒُู„ِّู‡َุง


“Jika engkau hendak mendirikan shalat, sempurnakanlah wudhu, lalu berdirilah menghadap kiblat kemudian bertakbirlah (takbiratul ihram), lalu bacalah ayat-ayat Al-Qur’an yang mudah bagimu, kemudian ruku’lah sampai engkau tenang dalam posisi ruku, lalu bangkitlah (berdiri dari ruku’) sampai engkau berdiri tegak, kemudian sujudlah sampai engkau tenang dalam posisi sujud, lalu bangkitlah (dari sujud) sampai engkau tenang dalam posisi duduk. Kemudian, lakukan itu semua dalam semua shalatmu”. [Shahih Al-Bukhari] 


Yang menjadi kewajiban dalam shalat adalah thuma'ninah (tenang dan perlahan agar sempurna) dalam setiap rukun shalat. Walau mengulang shalat wajib memang ada dalil yang membolehkannya, namun penyebabnya bukan semata-mata karena perasaan kurang sempurna khusyu'nya.


Dijelaskan oleh Syaikh Bin Baz, 


ุฃู…ุง ุฅุฐุง ูƒุงู† ูŠุทู…ุฆู† ููŠู‡ุง ، ูˆู„ูƒู† ู‚ุฏ ุชุนุชุฑูŠู‡ ุจุนุถ ุงู„ู‡ูˆุงุฌุณ ูˆุจุนุถ ุงู„ู†ุณูŠุงู† ู‡ุฐุง ู„ุง ูŠุจุทู„ ุงู„ุตู„ุงุฉ ، ู„ูƒู† ู„ูŠุณ ู„ู‡ ู…ู† ุตู„ุงุชู‡ ุฅู„ุง ู…ุง ุนู‚ู„ ู…ู†ู‡ุง ูˆู…ุง ุฎุดุน ููŠู‡ ูˆุฃู‚ุจู„ ุนู„ูŠู‡ ูŠูƒูˆู† ู„ู‡ ุซูˆุงุจ ุฐู„ูƒ ، ูˆู…ุง ูุฑุท ููŠู‡ ูŠููˆุชู‡ ุซูˆุงุจู‡ ، ููŠู†ุจุบูŠ ู„ู„ุนุจุฏ ุฃู† ูŠُู‚ุจู„ ุนู„ู‰ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆูŠุทู…ุฆู† ููŠู‡ุง ูˆูŠุฎุดุน ููŠู‡ุง ู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ุญุชู‰ ูŠูƒู…ู„ ุซูˆุงุจู‡ ، ูˆู„ูƒู† ู„ุง ุชุจุทู„ ุฅู„ุง ุฅุฐุง ุฃุฎู„ ุจุงู„ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ู…ุซู„ ุฅุฐุง ุฑูƒุน ุฑูƒูˆุนุงً ู„ูŠุณ ููŠู‡ ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ููŠุนุฌู„ ูˆู„ุง ุชุฎุดุน ุงู„ุฃุนุถุงุก ، ูˆุงู„ูˆุงุฌุจ ุฃู† ูŠุทู…ุฆู† ุญุชู‰ ูŠุฑุฌุน ูƒู„ ูู‚ุงุฑ ุฅู„ู‰ ู…ูƒุงู†ู‡ ، ูˆุญุชู‰ ูŠุชู…ูƒู† ู…ู† ู‚ูˆู„: ุณุจุญุงู† ุฑุจูŠ ุงู„ุนุธูŠู… ููŠ ุงู„ุฑูƒูˆุน ูˆู…ู† ู‚ูˆู„ : ุณุจุญุงู† ุฑุจูŠ ุงู„ุฃุนู„ู‰ ููŠ ุงู„ุณุฌูˆุฏ ، ูˆุญุชู‰ ูŠุชู…ูƒู† ู…ู† ู‚ูˆู„ : ุฑุจู†ุง ูˆู„ูƒ ุงู„ุญู…ุฏ ، ุฅู„ู‰ ุขุฎุฑู‡ ุจุนุฏ ุงู„ุฑูุน ู…ู† ุงู„ุฑูƒูˆุน ، ูˆุญุชู‰ ูŠุชู…ูƒู† ุจูŠู† ุงู„ุณุฌุฏุชูŠู† ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ : ุฑุจ ุงุบูุฑ ู„ูŠ ، ู‡ุฐุง ู„ุงุจุฏ ู…ู†ู‡ .


"Kalau kekhusyu'an hilang sampai hingga (bagaikan buruk) mematuk dalam shalat (gerakannya sangat cepat) dan tidak ada thuma’ninah, maka shalatnya batal. Akan tetapi jika shalatnya tenang, namun kadang dihinggapi perasaan atau sedikit lupa, maka hal ini tidak membatalkan shalat. Akan tetapi dia tidak mendapatkan (pahala) kecuali apa yang dia sadar, waktu khusyu dan kehadiran hati. Dia akan mendapatkan pahala (sebatas) itu, sedangkan bagian yang dia lalai, pahalanya hilang. Seharusnya bagi seorang hamba menghadirkan hatinya dengan total, thuma’ninah dan khusyu di dalamnya hanya karena Allah agar meraih pahala yang sempurna. Jadi (kalau ada sedikit ketidakkhusyu'an) tidak  membatalkan shalat kecuali apabila ada cacat dalam thuma’ninah, seperti kalau ruku tidak tuma’ninah, tergesa-gesa dan anggota badannya tidak tenang." [Fatawa Nur Ala Ad-Darbi 2/774]


Jadi terus aja shalat ya. Kalau ada yang kelupaan dari rukun shalat, sujud sahwi. Kalau sekadar lupa bacaan selain Al Fatihah, ga pake sujud sahwi. Lakukan aja shalat sebanyak-banyaknya, nanti Allรขh yang bikin kita khusyu'. Shalat hanya batal kalau kita tidak thuma'ninah. 


Dijawab oleh UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.)

bit.ly/biografibrillyelrasheed

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

๐Ÿ”” Follow semua media sosial Broadcast Quantum Fiqih di kontakk.com/@quantumfiqih


๐ŸŽ Sampaikan Konsultasi Syariah dan Fiqih melalui whatsapp 0821-4088-8638 dengan memperkenalkan diri dan kota domisili, untuk beragam persoalan mulai Aqidah, Ibadah, Mu'amalah, Akhlaq, Nikah dan Keluarga, Sirah/Tarikh, dan lain sebagainya. Sudah ada hampir 400 tanya jawab yang kami layani secara tertulis.


๐Ÿ“บ Kepoin instagram.com/pejuangshalatsunnah untuk mendapatkan booster semangat merutinkan shalat wajib dan shalat sunnah. 


๐Ÿ“บ Belanja mushaf Al-Quran cantik dan istimewa di instagram.com/gudangkitabsucialquran. 


Sabtu, 28 Desember 2019

Tahajjud Tidak Harus Didahului Tidur | Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) | Ust. H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.

Saya lebih seneng dengan fatwa bahwa tahajjud itu tidak harus didahului tidur. Definisi tahajjud itu tarakan-naum lish-shalah. Seperti fatwa Syaikh Prof. Dr. Ali Jum'ah. https://youtu.be/ShC30lGBXN8.

Meski dewan fatwa ulama Qatar dalam islamweb.net teguh dengan standar tahajjud sebagai shalat malam setelah tidur dengan bersandar riwayat berikut,
ูˆููŠ ุชูุณูŠุฑ ุงู„ู‚ุฑุทุจูŠ: ูˆุงู„ุชู‡ุฌุฏ ุงู„ุชูŠู‚ุธ ุจุนุฏ ุฑู‚ุฏุฉ، ูุตุงุฑ ุงุณู…ًุง ู„ู„ุตู„ุงุฉ؛ ู„ุฃู†ู‡ ูŠู†ุชุจู‡ ู„ู‡ุง، ูุงู„ุชู‡ุฌุฏ ุงู„ู‚ูŠุงู… ุฅู„ู‰ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู…ู† ุงู„ู†ูˆู…، ู‚ุงู„: ู…ุนู†ุงู‡ ุงู„ุฃุณูˆุฏ، ูˆุนู„ู‚ู…ุฉ، ูˆุนุจุฏ ุงู„ุฑุญู…ู† ุจู† ุงู„ุฃุณูˆุฏ، ูˆุบูŠุฑู‡ู…، ูˆุฑูˆู‰ ุฅุณู…ุงุนูŠู„ ุจู† ุฅุณุญุงู‚ ุงู„ู‚ุงุถูŠ ู…ู† ุญุฏูŠุซ ุงู„ุญุฌุงุฌ ุจู† ุนู…ุฑ ุตุงุญุจ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„: ุฃูŠุญุณุจ ุฃุญุฏูƒู… ุฅุฐุง ู‚ุงู… ู…ู† ุงู„ู„ูŠู„ ูƒู„ู‡ ุฃู†ู‡ ู‚ุฏ ุชู‡ุฌุฏ! ุฅู†ู…ุง ุงู„ุชู‡ุฌุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุจุนุฏ ุฑู‚ุฏุฉ ุซู… ุงู„ุตู„ุงุฉ ุจุนุฏ ุฑู‚ุฏุฉ ุซู… ุงู„ุตู„ุงุฉ ุจุนุฏ ุฑู‚ุฏุฉ. ูƒุฐู„ูƒ ูƒุงู†ุช ุตู„ุงุฉ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…. ุงู†ุชู‡ู‰

Fatwa Prof. Ali Jum'ah ini klop banget buat kaum rebahan 4.0 yang tiap malam susah tidur, begadang, main gawai dari isyak sampek subuh. Jadi mereka ga punya alesan buat ga tahajjud, hanya gara2 mereka anemia, eh insomnia.

Fatwa ini cocok juga buat polisi, satpam, hansip, banser, dokter, pekerja proyek, buruh, yang bekerja shift malam. Cocok juga buat orang-orang yang `i'tikaf` di Warkop mantengin bola. Cocok buat mereka yang kerja di bandara, pelabuhan, stasiun, dll. yang jaga malam.

Jadi, semuanya tetap bisa tahajjud, tetep dapet tsawabnya. Sebab, tidur itu ga bisa dipaksa. Tidur itu karunia. Semoga bermanfaat. Eh iya, numpang promo, ganti tahun, waktunya ganti mushaf, mushaf yang lama diwaqafin ajah ke masjid/Mushalla, trus beli yang baru buat sendiri, beli di Gudang Kitab Suci, wasap ajah gih https://wa.me/6282140888638?text=Assalamu'alaikum. Ada lebih dari 73 varian produk terbitan Al-Quran. Cek IG @gudangkitabsucialquran

Kamis, 31 Oktober 2019

Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) Berpuasa dan Berdoa Demi Pekerjaan dan Kesuksesan Keluarga Tetap Termasuk Ikhlash Bukan Syirik

๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ

๐Ÿ‡ต ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡ฆ  ๐Ÿ‡ฉ ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ฒ ๐Ÿ‡ฎ 
๐Ÿ‡ต ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ฐ ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ท ๐Ÿ‡ฏ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ณ  ๐Ÿ‡ฉ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ณ 
๐Ÿ‡ฐ ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ฐ ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ณ  ๐Ÿ‡ฐ ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ฑ ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ท ๐Ÿ‡ฌ ๐Ÿ‡ฆ 

๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ๐Ÿงฉ

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/1/XI/19/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF)_
Rubrik: _quantumfiqihaqidah_

๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌

Konsultasi Syariah dan Fiqih *No. 297 - Puasa Demi Pekerjaan & Kesuksesan Keluarga*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
Assalamu’alaikum
๐ŸŽฌ Mau tanya, kalau saya niat puasa untuk misalnya muasain suami agar pekerjaannya lancar atau anak agar bisa ujiannya, ada tidak dalilnya dalam Islam?

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Ibu *Herliantini* (0813-3042-6088) pada _3 Oktober 2019_ via Whatsapp

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
Wa'alaikumussalam
๐ŸŽ€ Masyaallah saya salut dengan Ibu Herliantini yang sangat perhatian dengan kemaslahatan keluarga utamanya suami dan anak. Betapa kita sangat prihatin, tidak sedikit ibu rumah tangga yang justru lebih mementingkan karirnya atau bahkan kepentingan pribadinya. Keprihatinan yang sama, tidak sedikit bapak rumah tangga yang justru lebih mengutamakan kesenangan pribadinya atau kawan-kawannya. 

๐Ÿ› Puasa, sebagaimana ibadah lainnya, mesti ikhlash kita persembahan hanya untuk Allรขh Al-Wahid. Puasa diposisikan Allah Al-Ahad sebagai ibadah yang lebih utama dibanding yang lain dalam hal keikhlashan hamba manakala mengerjakannya. 

๐Ÿ“œ Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ูƒُู„ُّ ุนَู…َู„ِ ุงุจْู†ِ ุขุฏَู…َ ูŠُุถَุงุนَูُ ุงู„ْุญَุณَู†َุฉُ ุนَุดْุฑُ ุฃَู…ْุซَุงู„ِู‡َุง ุฅِู„َู‰ ุณَุจْุนِู…ِุงุฆَุฉِ ุถِุนْูٍ ู‚َุงู„َ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ุตَّูˆْู…َ ูَุฅِู†َّู‡ُ ู„ِู‰ ูˆَุฃَู†َุง ุฃَุฌْุฒِู‰ ุจِู‡ِ ูŠَุฏَุนُ ุดَู‡ْูˆَุชَู‡ُ ูˆَุทَุนَุงู…َู‡ُ ู…ِู†ْ ุฃَุฌْู„ِู‰ ู„ِู„ุตَّุงุฆِู…ِ ูَุฑْุญَุชَุงู†ِ ูَุฑْุญَุฉٌ ุนِู†ْุฏَ ูِุทْุฑِู‡ِ ูˆَูَุฑْุญَุฉٌ ุนِู†ْุฏَ ู„ِู‚َุงุกِ ุฑَุจِّู‡ِ. ูˆَู„َุฎُู„ُูˆูُ ูِูŠู‡ِ ุฃَุทْูŠَุจُ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ ู…ِู†ْ ุฑِูŠุญِ ุงู„ْู…ِุณْูƒِ
_“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”_ *[Shahih Al-Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151]*

๐Ÿ›Ž Baik puasa wajib (fardhu) maupun puasa anjuran (tathawwu’) sama-sama harus ikhlash Lillahi Ta’ala. Pertanyaannya, apakah puasa untuk muasain suami atau anak apalagi calon jodoh itu termasuk tidak ikhlash? Jawabannya, bisa jadi tetap termasuk ikhlash.

๐Ÿ“’ Secara fiqih, puasa yang dilakukan tanpa terikat ketentuan waktu maupun sebab disebut dengan puasa sunnah muthlaq. *[Hasyiyah Ad-Dasuqi ‘Ala Asy-Syarh Al-Kabir 1/542]* 

๐Ÿ“œ Diantara dalilnya,
ุนู† ุนุงุฆุดุฉ ุฃู… ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ู‚ุงู„ุช : ุฏุฎู„ ุนู„ู‰ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ุฐุงุช ูŠูˆู… ูู‚ุงู„ ู‡ู„ ุนู†ุฏูƒู… ุดูŠุก ؟ ูู‚ู„ู†ุง ู„ุง ู‚ุงู„ ูุฅู†ู‰ ุฅุฐู† ุตุงุฆู… ุซู… ุฃุชุงู†ุง ูŠูˆู…ุง ุขุฎุฑ ูู‚ู„ู†ุง ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุฃู‡ุฏูŠ ู„ู†ุง ุญูŠุณ ูู‚ุงู„ ุฃุฑูŠู†ูŠู‡ ูู„ู‚ุฏ ุฃุตุจุญุช ุตุงุฆู…ุง ูุฃูƒู„
_“Dari ‘Aisyah Ummul Mu’minin berkata: Suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangiku seraya berkata: ‘Apakah kalian mempunyai sesuatu (yaitu makanan)?’ Maka kami menjawab: ‘Tidak, beliau berkata: ‘Kalau begitu aku berpuasa.’ Kemudian beliau mendatangi kami pada hari yang lain, maka kami berkata: ‘Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah hais (nama sebuah makanan).’ Beliau berkata, ‘Perlihatkan kepadaku!’ Sungguh aku sebenarnya pagi ini puasa. Kemudian beliau memakannya (membatalkan puasa beliau).”_ *[Shahih Muslim]*

๐Ÿ“’ Syaikh ‘Athiyyah bin Muhammad Salim menguraikan,
ูˆุงู„ู†ุงูู„ุฉ ู‚ุฏ ุชูƒูˆู† ู…ู‚ูŠุฏุฉ ูˆู…ุทู„ู‚ุฉ، ูู…ู† ุงู„ู…ู‚ูŠุฏ ุจุงู„ุฒู…ุงู† ู†ุฌุฏ ุตูŠุงู… ุณุช ู…ู† ุดูˆุงู„، ูŠูˆู… ุนุงุดูˆุฑุงุก، ูŠูˆู… ุนุฑูุฉ، ุงู„ุฅุซู†ูŠู† ูˆุงู„ุฎู…ูŠุณ، ุซู„ุงุซุฉ ุฃูŠุงู… ู…ู† ูƒู„ ุดู‡ุฑ، ูˆู…ู† ุงู„ุตูˆู… ุงู„ู…ุทู„ู‚ ู‚ูˆู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู…: ( ู…ู† ุตุงู… ูŠูˆู…ุงً ููŠ ุณุจูŠู„ ุงู„ู„ู‡ ุจุงุนุฏ ุงู„ู„ู‡ ูˆุฌู‡ู‡ ุนู† ุงู„ู†ุงุฑ ุณุจุนูŠู† ุฎุฑูŠูุงً )، ุฃูŠ ูŠูˆู… ูƒุงู† ุจุฏูˆู† ุชุญุฏูŠุฏ.
“Ibadah nafilah (dianjurkan) ada yang muqayyad (terikat) dan ada yang bebas, diantara ibadah yang terikat dengan waktu, puasa 6 hari di bulan syawwal, puasa ‘Asyura, puasa Arafah, puasa senin kamis, puasa 3 hari setiap bulan. Dan termasuk puasa muthlaq adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka, sejauh tujuh puluh tahun”, yaitu hari apa saja tanpa ditentukan. *[Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hadits ke 29]*

๐Ÿ“‚ Diantara fadhilah puasa, baik wajib maupun anjuran, yang dianugerahkan Allah adalah Allah mengabulkan doa-doa kita lebih daripada saat kita tidak sedang berpuasa. Dari Anas bin Malik,  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
ุซَู„ุงَุซُ ุฏَุนَูˆَุงุชٍ ู„ุงَ ุชُุฑَุฏُّ ุฏَุนْูˆَุฉُ ุงู„ْูˆَุงู„ِุฏِ، ูˆَุฏَุนْูˆَุฉُ ุงู„ุตَّุงุฆِู…ِ، ูˆَุฏَุนْูˆَุฉُ ุงู„ْู…ُุณَุงูِุฑِ
_“Ada tiga doa-doa yang tidak ditolak oleh Allah yaitu do’anya orang tua untuk putranya, do’anya orang yang sedang berpuasa, dan do’anya orang yang sedang bepergian.”_ *[Shahih Al-Jami’ no 3032]*

๐Ÿฎ Tidak ada dalil puasa niatnya demi duniawi. Artinya Allah Al-Halim melarang kita beribadah, termasuk puasa, untuk semata-mata supaya mendapatkan keuntungan duniawi. Salah besar pula meyakini dengan berpuasa maka puasa tersebut akan memancarkan aura atau energi positif yang menjadikan terciptanya kebaikan-kebaikan. Ah itu salah. 

๐Ÿ’Ž Jadi, yang benar dan yang dianjurkan adalah puasanya tetap Lillahi Ta'ala baik puasa senin kamis, puasa Dawud, puasa asyura, puasa sunnah muthlaq, dlsb, nah selama melakukan puasa banyak-banyak doa sesuai hajat. Barulah, apa yang kita inginkan akan diwujudkan Allah. Begitu jawabannya Bu Herliantini.

๐Ÿต Ibadah yang niatnya semata-mata dunia malah haram. Yang boleh dan harus adalah ibadah murni karena Allah Al-Qayyum. Sewaktu mengerjakan ibadah disertai doa sesuai hajat. Tapi, ingat, bahwa doa dilakukan haruslah bukan dalam rangka menuntut Allรขh untuk memberi balasan atas ibadah kita. Doa yang kita lakukan adalah ibadah kita kepada Allah, sama halnya puasa. 

๐Ÿ… Doa itu representasi penghambaan kita kepada Allah. Bahwa karena kita adalah hamba maka sudah seharusnyalah kita berdoa kepada Allah, sekalipun Allah tidak mewujudkan persis dengan apa yang kita minta, namun Allah Al-Mujib tidak akan pernah mengecewakan kita apalagi merugikan kita, karena Allah selalu mengabulkan doa. Itulah ikhlash.

๐Ÿงถ Imam Az-Zuhri menjelaskan bahwa ikhlash tergambarkan dengan sangat indah dalam doa Iftitah. Kita berjanji setiap shalat, “sesungguhnya shalatku, pengorbananku, hidupku, dan matiku Lillahi Rabbil ‘Alamin.” Jadi, ikhlash ialah “mengerjakan segala sesuatu “Lillah”. Menurut Imam Al-Ghazali ada tiga makna Lillah; karena Allah (lam yang berarti sebab) dan untuk Allah (lam berarti tujuan), dan kepunyaan Allah (lam berarti milik).

๐ŸŽ Ikhlash karena Allah artinya kita melakukan sesuatu karena Allah Ash-Shamad memerintahkan dan kita tidak melakukan sesuatu karena Allah melarang. Ikhlash untuk Allah artinya kita beramal semata-mata untuk Allah, bukan untuk kepentingan kita sendiri, sebagai wujud kesadaran penuh bahwa kita adalah hamba dan yang namanya hamba adalah hanya menghamba bukan menuntut balasan. 

๐ŸŽ Ikhlash milik Allah artinya kita menyadari betul bahwa diri kita dan amal-amal kita adalah milik Allah Al-Hamid. Kita percaya betul bahwa Allah yang menciptakan diri kita dan amal-amal kita. Maka bila kita mengamalkan ikhlash tahap ketiga ini, kita tidak pernah merasa amal shalih kita adalah hasil usaha kita tapi perbuatan Allah Al-’Aziz terhadap kita. Sehingga kita pun tidak pernah ujub sekalipun kita berhasil shalat 100 raka’at dalam sehari, puasa Dawud, khatam Al-Qur`an setiap lima hari sekali, dan lain sebagainya. Kita pun semakin semangat dan tidak malas beribadah.

๐Ÿ‘‘ Itulah ikhlash. Bila demikian berarti puasa untuk kesuksesan suami dan anak tidak termasuk ikhlash? Ah tunggu dulu. Kita simak lagi uraian para pewaris para nabi yaitu ulama. Sebenarnya ikhlas memiliki tiga tingkatan. Mulai dari Ulya (paling tinggi), wustho (sedang-sedang saja) dan dunya (adna: paling rendah), sebagaimana dipaparkan Syaikh Muhammad Bin Salim Bin Sa’id Asy-Syafi’i,
ูˆู…ุฑุงุชุจู‡ ุซู„ุงุซ ุนู„ูŠุง ูˆู‡ูŠ ุงู† ูŠุนู…ู„ ู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ุงู…ุชุซู„ุง ู„ุงู…ุฑู‡ ูˆู‚ูŠุงู…ุง ุจุญู‚ ุนุจูˆุฏูŠุชู‡ ูˆูˆุณุทู‰ ูˆู‡ูŠ ุงู† ูŠุนู…ู„ ู„ุซูˆุงุจ ุงู„ุงุฎุฑุฉ ูˆุฏู†ูŠุง ูˆู‡ูŠ ุงู† ูŠุนู…ู„ ู„ู„ุงูƒุฑุงู… ููŠ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆุงู„ุณู„ุงู…ุฉ ู…ู† ุงูุงุชู‡ุง
“Tingkatan ikhlas ada tiga. Pertama ulya, yaitu beramal karena Allah semata. Beribadah karena menjalankan perintah-Nya dan menegakkan kewajiban menyembah-Nya. Kedua, wustho, yaitu beribadah karena mengharapkan (nikmat Allah) di Akhirat. Ketiga, dunya, yaitu beribadah karena ingin kemuliaan (dari Allah) di dunia dan selamat dari berbagai macam marabahaya dunia.” *[Is’ad Ar-Rafiq 2/4]*

๐Ÿ“บ Jadi, berpuasa atau beramal shalih lainnya karena ingin ditolong Allah dalam urusan keluarga juga masih termasuk ikhlash. Sepanjang yang diharapkan adalah Allah itu masih ikhlash, hanya kualitasnya rendah. 

๐Ÿ‡ Tindakan tersebut tidak bisa dikategorikan syirik sekalipun syirik ashghar. Baru tergolong syirik bila berpuasa atau beramal shalih agar puasa atau amal shalih tersebut dengan sendirinya menciptakan atau mewujudkan apa yang diinginkan. Bisa membedakan?

๐Ÿ“ Dijawab oleh *UBER* (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⛺ Telah diterima infaq Rp 4.000.000,- untuk PONPES YASMA (Pondok Pesantren Yatim Smart). Kebutuhan total sejumlah Rp 10.414.000,-. Hingga 1 Nopember 2019, masih kurang Rp 6.414.000,-. Angkatan pertama PONPES YASMA dimulai pada 23 Nopember 2019.

๐Ÿ‘‘ Diantara donatur yang telah menitipkan amanah infaq untuk Sanlat ini untuk dibawa tsawab/pahalanya oleh anak-anak yatim lalu diterima oleh donatur di Surga,
1 - Hamba Allah (I. K.) Jember Rp 300.000,-
2 - Sri Dayani, dkk. Jakarta Rp 1.000.000,-
3 - Widyanti Surabaya Rp 500.000,-
4 - M. J. Surabaya Rp 2.000.000,-
5 - Dwi Yulian, dkk. Surabaya Rp 200.000,-
6 - Anda berikutnya
 
⚠ Jangan lupa simpan nomor ini dengan nama *KONSULTASI SYARIAH* agar bisa mendapatkan broadcast whatsapp dan tidak terlewat. Karena _jika nomor ini tidak disave di daftar kontak di smartphone Anda, maka akan tidak bisa mendapatkan broadcast._

๐Ÿ“บ Follow aneka medsos kami di kontakk.com/@quantumfiqih

Selasa, 22 Oktober 2019

Konsultasi Syariah dan Fiqih Pilih-pilih Masjid dan Imam


๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ

๐Ÿ‡ต ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ฑ ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ญ  ๐Ÿ‡ต ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ฑ ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ญ 
๐Ÿ‡ฒ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡ฏ ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ฉ  ๐Ÿ‡ฉ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ณ  ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ฒ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ฒ 

๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/4/X/19/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF)_
Rubrik: _quantumfiqihibadah_

๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌

Konsultasi Syariah dan Fiqih *No. 327 - Pilih-Pilih Masjid dan Imam*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Pertanyaan_
Assalamualaikum.. 
๐Ÿก Ustadz apakah sy berdosa jika sy kemasjid yg agak jauh dari rumah semntara ada masjid yg dkt dgn rumah sementara imamnya bacaan Alfatihanya tdk sesuai dgn qaidah alias tdk benar tajwidnya. Mohon penjelasannya secara hukum fikhi ustasz wassalam...

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Bapak *M. Hussain* pada _9 Oktober 2019_ via Whatsapp
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Jawaban_
Wa'alaikumussalam. 
๐ŸŽช Sebuah prestasi luar biasa semangat yang tinggi untuk memakmurkan masjid. Diantara antusiasme tersebut adalah berburu masjid yang nyaman dan imam shalat yang bagus. Tidak berdosa sama sekali tradisi tersebut. 

๐Ÿš€ Bahkan, kita sudah menyaksikan gelombang pergerakan umat Islam yang sangat besar di mana-mana hingga pelaksanaan shalat berlangsung di lapangan dan jalanan. Praktis, sekian ribu bahkan ratusan ribu orang yang shalat di sebuah lokasi tersebut, otomatis menjadikan masjid-masjid yang ada di tempat tinggal mereka masing-masing sepi. Aktifitas tersebut sama sekali tidak terlarang.

๐Ÿ“œ Dari Abu Mas'ud Al-Badri, Rasulullah bersabda, 
ูŠَุคُู…ُّ ุงู„ْู‚َูˆْู…َ ุฃَู‚ْุฑَุคُู‡ُู…ْ ู„ِูƒِุชَุงุจِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†ُูˆุง ูِู‰ ุงู„ْู‚ِุฑَุงุกَุฉِ ุณَูˆَุงุกً ูَุฃَุนْู„َู…ُู‡ُู…ْ ุจِุงู„ุณُّู†َّุฉِ ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†ُูˆุง ูِู‰ ุงู„ุณُّู†َّุฉِ ุณَูˆَุงุกً ูَุฃَู‚ْุฏَู…ُู‡ُู…ْ ู‡ِุฌْุฑَุฉً ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†ُูˆุง ูِู‰ ุงู„ْู‡ِุฌْุฑَุฉِ ุณَูˆَุงุกً ูَุฃَู‚ْุฏَู…ُู‡ُู…ْ ุณِู†ًّุง
_"Yang mengimami orang-orang adalah yang paling pandai membaca Al-Qur'an. Kalau dalam bacaan Al-Qur'annya sama, maka yang paling mengerti tentang Sunnah. Kalau dalam masalah Sunnah sama, maka yang paling cepat hijrahnya. Apabila dalam hijrahnya sama, maka yang paling tua usianya."_ *[Shahih Muslim]*

๐Ÿ’Ž Hadits ini menjadi landasan penting kriteria imam. Bila ada seseorang yang maju sebagai imam shalat ternyata tidak memenuhi kriteria tersebut, makmum boleh menolak atau mencari imam lain atau berpindah ke masjid lain. Ingat, statusnya boleh, bukan dianjurkan. Secara tidak langsung, ini adalah ‘seleksi alami’ agar calon-calon imam meningkatkan kualitas.

๐Ÿ–ผ Pernah ada satu peristiwa, Jabir radhiyallahu ‘anhu mengisahkan, “Mu’adz bin Jabal Al-Anshari pernah memimpin shalat Isya. Ia pun memperpanjang bacaannya. Lantas ada seseorang di antara kami yang sengaja keluar dari jama’ah. Ia pun shalat sendirian. Mu’adz pun dikabarkan tentang keadaan orang tersebut. Mu’adz pun menyebutnya sebagai seorang munafik. Orang itu pun mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengabarkan pada beliau apa yang dikatakan oleh Mu’adz padanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menasehati Mu’adz, “Apakah engkau ingin membuat orang lari dari agama, wahai Mu’adz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa, Al-‘Alaq, atau Al-Lail.”_ *[Shahih Muslim, no. 465]*

๐Ÿ“ฆ Hadits ini mengabarkan kepada kita bolehnya memilih imam shalat. Sekali lagi, statusnya boleh, bukan dianjurkan. Terbukti, Nabi tidak mempersalahkan makmum yang memisahkan dirinya dari imam shalat karena dirasa imam shalat tersebut memberatkan/mempersulit makmum.
 
๐Ÿ“’ Memang ada riwayat-riwayat hadits yang menganjurkan untuk antusias terhadap masjid yang paling dekat dengan rumah tinggal dan tidak mencari-cari masjid lain. Berikut diantaranya. 

๐Ÿ“œ Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia menuturkan, “Rasulullah bersabda, 
ู„ِูŠُุตَู„ِ ุงَุญَุฏُูƒُู…ْ ูِูŠْ ู…َุณْุฌِุฏِู‡ِ ูˆَู„َุง ูŠَุชْุชَุจِู€ู€ู€ู€ุนِ ุงู„ู…ู€ู€َุณَู€ู€ู€ู€ู€ู€ุงุฌِุฏَ
_“Hendaklah salah seorang dari kalian shalat di masjidnya, dan jangan mencari-cari masjid lain.”_ *[Al-Mu’jam Al-Kabir li Ath-Thabrani]*
 
๐Ÿ“œ Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda, 
ู„ِูŠُุตَู„ِّ ุงู„ุฑุฌู„ُ ููŠ ุงู„ู…َุณْุฌِุฏِ ุงู„ุฐูŠ ูŠَู„ِูŠู‡ِ ، ูˆَู„ุงَ ูŠَุชَّุจِุนُ ุงู„ู…َุณَุงุฌِุฏَ
_“Hendaknya seseorang shalat di masjid yang dekat dengannya, dan jangan mencari-cari masjid (lain)”_ *[Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah 5/234]* 

๐Ÿ“ป Hadits ini kerap dijadikan dalil larangan mencari masjid selain masjid terdekat dari tempat tinggal atau tempat singgah. Sementara, hadits ini diperbincangkan status keshahihannya oleh sebagian muhaddits. Apalagi, hadits ini bukan sebagai dalil untuk melarang siapapun memilih masjid yang dikehendaki, seperti dinyatakan oleh Syaikh ‘Abdul Halim Taumiyat Al-Jazairi, “Bahwa seorang muslim bila ingin pergi ke sebuah masjid namun malah berpeluang menjadikannya terlewat dari sebuah shalat fardhu berjama’ah, maka dia tidak boleh mencari-cari masjid lain, melainkan wajib atasnya untuk shalat di masjid tersebut, sebab mencari-cari masjid termasuk tanaththu’ (berlebih-lebihan).” Lantas beliau menyitir beberapa atsar dari salaf shalih. *[http://www.nebrasselhaq.com/home/item/2378-246-]*

๐Ÿ“บ Bila ingin mendapatkan fatwa ulama lainnya, silakan baca https://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=29203. Atau, kita bisa melihat fatwa Syaikh Dr. Muhammad Al-Farkus, dimana beliau menilai shahih hadits ini mengikuti elaborasi studi sebagian muhaddits, lantas beliau memberikan eksepsi,
“Tidak termasuk (larangan mencari-cari masjid lain) dalam nash ini, adalah seperti keadaan imam yang lahn (buruk bacaan Al-Qur`annya) atau bahkan salah fatal dalam tilawah, atau imam shalat terang-terangan berbuat fujur (dosa), atau terpapar bid’ah dan semacamnya diantara aib-aib yang hina, maka Ahli Ilmu memperbolehkan makmum mencari masjid lain.” *[https://ferkous.com/home/?q=fatwa-183]*

๐Ÿ“œ Ada pula hadits lain. dimana diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, 
ู„ุง ุตู„ุงุฉ ู„ุฌุงุฑ ุงู„ู…ุณุฌุฏ ุฅู„ุง ููŠ ุงู„ู…ุณุฌุฏ
_"Tidak ada shalat bagi yang dekat dengan masjid kecuali dalam masjid."_ *[Sunan Ad-Daruquthni]*

๐Ÿ›Ž Menurut keterangan Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (Dar Ihya At-Turats Al-Arabi, Beirut, 4/165) dan Al-Fatawa, Hal. 147, sanad hadits ini dha’if. Ibnu Hajar Haitami menegaskan, “ Hadits ู„ุง ุตู„ุงุฉ ู„ุฌุงุฑ ุงู„ู…ุณุฌุฏ ุงู„ุง ููŠ ุงู„ู…ุณุฌุฏ adalah hadits dha’if yang dikeluarkan oleh Ad-Daruquthni” *[Al-Fatawa Al-Kubra Al-Fiqhiyyah, (Dar Al-Fikr, Beirut), 1/213]*

๐Ÿ›Ž Lagi pula hadits ini, maknanya hanya menafikan sempurna, bukan menafikan sah, karena ijma’ ulama sah shalat dilakukan di rumah atau di mana saja.  Demikian dituturkan Ibnu Baththal dalam Syarh Shahih Al-Bukhari, (Maktabah Dahlan), 2/369. Jadi hadits ini tidak bisa digunakan untuk melarang memilih-milih masjid.

๐Ÿ“‚ Syaikh Ibnu Baz pernah Dimintai fatwa, Pertanyaan: Apakah boleh memilih-milih masjid? Di perkampungan tempat tinggal saya ada masjid, akan tetapi saya pergi ke perkampungan kedua untuk melaksanakan shalat di masjid lain karena bacaan imamnya bagus dan ketenangan dalam shalat di masjid tersebut, apakah ini sah atau tidak? Tolong arahkan saya. Jawaban: Itu tidak apa-apa. Yakni ia mencari masjid yang banyak jama'ahnya, atau imamnya lebih baik bacaannya, atau ia lebih bertakwa, atau di dalamnya ada halaqah ilmu (atau semacamnya) dari maslahah-maslahah Islami yang ada. Ini diperbolehkan meski jauh jaraknya. *[Fatawa Nur Ala Ad-Darbi 11/430 no.260]* 

๐Ÿ› Walhasil, Ma fi musyiklah (no problem) pilih-pilih masjid, asalkan jangan sampai hobi pilih-pilih masjid menjadikan masjid-masjid tertentu menjadi kosong tanpa shalat Jamaah sama sekali. Bisa-bisa penduduk kampung/residence di mana ada masjid yang dikosongkan, salah satunya gara-gara penduduknya pilih-pilih masjid, akan diganggu jin Syaithani. 

๐Ÿ“œ Dari Abi Darda’, Nabi Muhammad bersabda, 
ู…ุง ู…ู† ุซู„ุงุซุฉ ููŠ ู‚ุฑูŠุฉ ูˆู„ุง ุจุฏูˆ ู„ุง ุชู‚ุงู… ููŠู‡ู… ุงู„ุตู„ุงุฉ ุฅู„ุง ู‚ุฏ ุงุณุชุญูˆุฐ ุนู„ูŠู‡ู… ุงู„ุดูŠุทุงู† ูุนู„ูŠูƒ ุจุงู„ุฌู…ุงุนุฉ ูุฅู†ู…ุง ูŠุฃูƒู„ ุงู„ุฐุฆุจ ุงู„ู‚ุงุตูŠุฉ
_"Tidak ada tiga orang yang tinggal di sebuah qaryah atau kampung dan tidak dilakukan shalat berjama’ah diantara mereka kecuali syaithan telah menguasai mereka. Maka berjama’ahlah kalian, sesungguhnya serigala hanya makan kambing yang terpisah dari kelompoknya."_ *[Sunan An-Nasa`i dan Sunan Abu Dawud]*

๐Ÿšง Jadi, yang terlarang adalah membiarkan masjid-masjid menjadi tidak ada shalat jama’ah sama sekali lantaran sibuk mencari masjid lain. Seperti halnya manakala kita berada di Tanah Suci, Makkah, Madinah maupun Al Aqsha, kita tentu sangat ingin lima waktu berjamaah di ketiga masjid tersebut, biarlah penduduk setempat yang memakmurkan masjid-masjid kecil di qaryah (kampung/residence) masing-masing. 

๐Ÿ“ Dijawab oleh *UBER* (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ• Terbuka peluang infaq dan doa untuk pesantren Fiqih asuhan *UBER*

⛺ Telah diterima infaq Rp 500.000,- dari *Ibu Widyanti* Surabaya untuk PONPES YASMA (Pondok Pesantren Yatim Smart). Anda berikutnya? Kebutuhan total sejumlah Rp 10.414.000,-. Hingga 22 Oktober 2019, masih kurang Rp 9.914.000,-. Angkatan pertama PONPES YASMA dimulai pada 26 Nopember 2019.
 
๐ŸŽ™ Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp ๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌  di *+62 821-4088-8638* dengan menyebutkan nama dan kota asal, awali dengan salam.

⚠ Jangan lupa simpan nomor ini dengan nama *KONSULTASI SYARIAH* agar bisa mendapatkan broadcast whatsapp dan tidak terlewat. Karena _jika nomor ini tidak disave di daftar kontak di smartphone Anda, maka akan tidak bisa mendapatkan broadcast._

๐Ÿ“บ Follow aneka medsos kami di kontakk.com/@quantumfiqih