Selasa, 02 Juli 2019

Konsultasi Syariah Doa Tidak Bisa Menghalangi Kematian Namun Allah Selalu Mengabulkan Semua Doa Hamba



๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡

๐Ÿ‡ฉ ๐Ÿ‡ด ๐Ÿ‡ฆ  ๐Ÿ‡น ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ฉ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ฐ  ๐Ÿ‡ง ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡ฆ 
๐Ÿ‡ฒ ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ณ ๐Ÿ‡ฌ ๐Ÿ‡ญ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ฑ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ณ ๐Ÿ‡ฌ ๐Ÿ‡ฎ 
๐Ÿ‡ฐ ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ฒ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡น ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ณ 

๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡๐Ÿฆ‡

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/2/VII/19/QUFI
Topik: 1⃣ _KASYAF (Konsultasi Syariah & Fiqih)_
Rubrik: _quantumfiqihaqidah_

๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌

Konsultasi Syariah *317 - Doa Tidak Bisa Menghalangi Kematian*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
๐Ÿงถ Dulu sebelum kejadian,saya setiap malam selalu berdoa agar anak saya senantiasa diberi kesehatan,dijauhkan dari segala penyakiy dan mara bahaya serta umur yang panjang...tetapi apa kenyataannya,anakku sdah meninggal...utk apa kita berdoa ya ustadz kalau seperti itu?berarti kita berdoapun itu percuma y ustadz?

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh seorang *ibu muslimah* pada _24 Juni 2019_

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
⛺ Terima kasih ibu atas pertanyaannya. Memang berat sekali musibah yang Ibu alami. Saya bisa merasakan itu. Jadi yang perlu kita sadari bahwa Allah itu Maha Berkuasa dan Maha Berkehendak. Allah berhak melakukan apa yang dikehendaki-Nya.

๐Ÿ  Sebagai ilustrasi saya dititipi oleh bos saya sebuah rumah mewah senilai 2 miliar rupiah saya dipersilahkan untuk menempati rumah tersebut dan memanfaatkannya seperti rumah saya sendiri. Lalu suatu saat bos saya mengatakan bahwa rumah tersebut akan dijual. Pertanyaannya apakah saya berhak untuk melarang bos saya? Jelas tidak, sebab rumah tersebut hanya menjadi hak guna bagi saya bukan hak milik.

๐Ÿšง Bos saya mengatakan silakan pergi dari rumah tersebut segera karena sudah dipersiapkan Rumah real estate lengkap dengan taman yang besar kolam renang mobil kemudian beragam teknologi lengkap dengan pembantunya dan lain sebagainya.  Pertanyaannya apakah saya akan menolak perintah Bos saya tersebut? Tentu saja tidak karena saya akan mendapatkan yang lebih bagus dari rumah yang sebelumnya.

๐Ÿ“œ Dari Abu Musa al-Asy’ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุฅِุฐَุง ู…ุงุชَ ูˆู„ุฏُ ุงู„ุนَุจْุฏِ ، ู‚ุงู„َ ุงู„ู„ู‡ُ ู„ู…َู„َุงุฆِูƒَุชِู‡ِ : ู‚َุจَุถْุชُู…ْ ูˆَู„َุฏَ ุนَุจْุฏِูŠ؟ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ : ู†َุนَู…ْ . ูَูŠَู‚ُูˆู„ُ: ู‚َุจَุถْุชُู… ุซَู…َุฑَุฉَ ูُุคَุงุฏِู‡ِ؟ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ : ู†َุนَู…ْ . ูَูŠَู‚ُูˆู„ُ : ู…َุงْุฐَุง ู‚ุงู„َ ุนَุจْุฏِูŠْ؟ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ : ุญَู…ِุฏَูƒَ ูˆَุงุณْุชَุฑْุฌَุนَ . ูَูŠَู‚ُูˆู„ُ ุงู„ู„ّู‡ُ : ุงุจْู†ُูˆุง ู„ِุนَุจْุฏِูŠْ ุจَูŠْุชًุง ูِูŠْ ุงู„ุฌَู†َّุฉِ ูˆَุณَู…ُّูˆู‡ُ ุจูŠุชَ ุงู„ุญَู…ْุฏِ
_“Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apakah kalian mencabut nyawa buah hatinya?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apa yang diucapkan hamba-Ku?‘ Malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raajiun‘. Kemudian Allah berfirman, ‘Bangunkan untuk hamba-Ku satu rumah di surga. Beri nama rumah itu dengan Bait Al-Hamd (rumah pujian)‘.”_ *[Jami’ At-Tirmidzi no. 1037; Shahih Ibnu Hibban no. 2948]*

๐ŸŒบ Itulah permisalan dari apa yang Ibu alami anak merupakan pemberian dari Allah dan Allah berhak untuk mengambilnya atau membiarkannya besar sebagai keturunan kita manakala Allah mengambil anak kita maka Allah sudah menjanjikan kenikmatan yang luar biasa baik di dunia maupun di akhirat. Seperti yang sudah kami terangkan dalam KASYAF (Konsultasi Syariah & Fiqih) nomor 316, bahwa nanti kita akan berjumpa dengan anak kita di surga dan itu sudah dijamin, Asalkan kita meninggal dalam keadaan beriman.

♻ Jadi tidak ada yang namanya doa tidak berguna. Semua doa itu berguna baik secara langsung maupun tidak langsung, baik di dunia maupun di Akhirat, baik dalam wujud yang sesuai keinginan kita atau dalam wujud yang jauh lebih baik sesuai dengan pengetahuan Allah yang Maha Bijaksana.

๐ŸŽช Apa yang Ibu alami bukan satu-satunya yang terjadi dalam kehidupan ini. sudah semenjak dahulu banyak orang tua yang kehilangan anak kesayangannya. pada zaman sahabat nabi pun banyak yang mengalami begitu dan mereka mendapatkan kabar gembira dari Rasulullah. Rasulullah sendiri pernah kehilangan anak kesayangannya dari Khadijah dan juga dari Mariyah.

๐Ÿต Kita sama sekali tidak diperkenankan meragukan (skeptis) apakah Allah akan mengabulkan doa kita atau tidak. Apalagi percaya bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa kita yang baik, jelas dosa besar. Kita hanya boleh mencurigai diri sendiri, jangan-jangan doa kita tidak tepat, tidak beradab, tidak baik, tidak serius, tidak terus-menerus, dan juga curiga jangan-jangan dosa kita banyak sehingga layak bagi Allah untuk tidak segera mewujudkan isi permohonan dalam doa kita.

๐Ÿ“œ Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Nabi bersabda,
ู…َุง ู…ِู†ْ ู…ُุณْู„ِู…ٍ ูŠَุฏْุนُูˆ ุจِุฏَุนْูˆَุฉٍ ู„َูŠْุณَ ูِูŠู‡َุง ุฅِุซْู…ٌ ، ูˆَู„ุงَ ู‚َุทِูŠุนَุฉُ ุฑَุญِู…ٍ ، ุฅِู„ุงَّ ุฃَุนْุทَุงู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุจِู‡َุง ุฅِุญْุฏَู‰ ุซَู„ุงَุซٍ : ุฅِู…َّุง ุฃَู†ْ ุชُุนَุฌَّู„َ ู„َู‡ُ ุฏَุนْูˆَุชُู‡ُ ، ูˆَุฅِู…َّุง ุฃَู†ْ ูŠَุฏَّุฎِุฑَู‡َุง ู„َู‡ُ ูِูŠ ุงู„ุขุฎِุฑَุฉِ ، ูˆَุฅِู…َّุง ุฃَู†ْ ูŠَุตْุฑِูَ ุนَู†ْู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ุณُّูˆุกِ ู…ِุซْู„َู‡َุง ู‚َุงู„ُูˆุง : ุฅِุฐًุง ู†ُูƒْุซِุฑُ ، ู‚َุงู„َ : ุงู„ู„َّู‡ُ ุฃَูƒْุซَุฑُ.
_“Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan sebuah doa yang tidak terkandung di dalamnya dosa dan pemutusan silaturahmi, kecuali Allah akan memberikannya salah satu dari ketiga hal berikut: Allah akan mengabulkannya dengan segera, mengakhirkan untuknya di akhirat atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya.”_ Para sahabat berkata, “Kalau begitu kami akan memperbanyak doa kami.” Beliau berkata, _“Allah lebih banyak lagi.”_ *[Musnad Ahmad no. 11133]*

๐ŸŒธ Begitu pun kita jangan lupa, rukun iman terakhir adalah iman kepada taqdir Allah yang baik bagi kita dan yang buruk bagi kita. Termasuk taqdir mengenai kematian, harus kita imani dan kita pasrah terhadapnya. Ingat, doa itu ibadah kita kepada Allah. Jadi doa itu bukan mengajari, mengabari atau mendikte Allah apalagi memaksa Allah. Tidak sama sekali.

๐ŸŒŽ Doa itu persembahan kita kepada Allah Al-Muta'al.  Sehingga soal apakah isi doa kita akan diwujudkan Allah atau tidak itu sesungguhnya hanyalah bonus. Kita hanya berkewajiban meminta kepada Allah melalui doa untuk urusan apapun, dan kita berkewajiban pula untuk berharap Allah mengabulkan sesuai permohonan kita dan kita juga wajib yakin Allah pasti mengabulkan, serta kita mesti berdoa sesuai cara yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya.

๐Ÿ‘œ Urusan kita sebenarnya bukan mengurusi keterkabulan doa. Urusan kita hanyalah banyak berdoa kepada Allah Al-Qadir dan pasrah kepada taqdir-Nya. Andai saja Allah tidak berjanji pasti mengabulkan doa hamba-Nya, seperti tertera dalam Al-Qur`an, Allah tidak kemudian menjadi bukan Maha Sayang. Andai Allah semena-mena menolak semua doa hamba-Nya, tidak lantas Allah menjadi zhalim kepada hamba-Nya, sebab sudah tugas hamba untuk menghamba dan meminta. Namun, itu andai.

๐Ÿ‘‘ Karena saking sayangnya Allah kepada makhluq-Nya maka Allah berjanji pasti mengabulkan semua doa. Termasuk doa terhindar dari kematian. Memang kita boleh berdoa berumur panjang, sehat wal-afiat, namun ingat jika Malaikat Maut sudah diperintah Allah untuk melepaskan ruh dari jasad, tidak bisa diundur atau dimajukan.

๐Ÿ“บ Simak channel Quantum Fiqih TV di http://bit.ly/quantumfiqihtv khususnya mengenai seluk-beluk doa di https://youtu.be/8U-5TIAs3h0 dan https://youtu.be/dk1yUKVoXUA. Demikian Ibu Penanya. Mohon maaf bila ada kata-kata kami yang kurang sopan. Mohon tidak disalahpahami. Viralkan! Biar yang belum tahu jadi tahu.๐Ÿ˜ƒ

๐Ÿ“ Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ“’ ๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ melalui Yayasan Shadaqah Jariyah Quantum Fiqih Ar-Rasyidiyyah (YADARIQUFIYA) membutuhkan bantuan dana infaq untuk keperluan kegiatan program pendidikan, sosial dan dakwah, dan untuk operasional Yayasan termasuk untuk Pondok Pesantren Quantum Fiqih. Simak laporan finansial kami di *http://bit.ly/laporankeuanganyadariqufiya*

๐Ÿšง YADARIQUFIYA sudah menjalankan program *IKOMAT* (Infaq Konsumsi Jum'at), *AGUNG* (Amal Guru Ngaji); *SEMA* (Shadaqah Energi Masjid); *KAYA* (Kafalah Yatim); *SIM* (Simpati Muallaf); *MATANG* (Majelis Taklim Ngopi); *REM* (Reparasi Mushaf); *INOFA* (Infaq Operasional dan Fasilitas); *AQSO* (Aqsi Sosial).

๐ŸŽ™ Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp ๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌  di *+62 821-4088-8638* dengan menyebutkan nama dan kota asal, awali dengan salam.

⚠ Jangan lupa simpan nomor ini dengan nama *KONSULTASI SYARIAH* agar bisa mendapatkan broadcast whatsapp dan tidak terlewat. Karena _jika nomor ini tidak disave di daftar kontak di smartphone Anda, maka akan tidak bisa mendapatkan broadcast._

๐Ÿ“บ Kunjungi http://bit.ly/quantumfiqihtv dan http://t.me/manajemenqalbu

๐Ÿ“’ Telah diterima infaq Rp 50.000 pada 2/7/2019 dari Bapak Dwi Y. F. dari Sidoarjo untuk AQSO (Aqsi Sosial) Pembangunan Mushalla.

Senin, 01 Juli 2019

Konsultasi Syariah Bolehkah Belajar Ilmu Agama Islam Kepada Orang Yang Buruk Shalatnya Karena Tidak Sesuai Hadits?

🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌

🇧 🇪 🇱 🇦 🇯 🇦 🇷  🇦 🇬 🇦 🇲 🇦 
🇰 🇪  🇴 🇷 🇦 🇳 🇬  🇾 🇦 🇳 🇬 
🇸 🇭 🇦 🇱 🇦 🇹 🇳 🇾 🇦  🇧 🇺 🇷 🇺 🇰 

🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌🕌

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/1/VII/19/QUFI
Topik: 1⃣ _KASYAF (Konsultasi Syariah & Fiqih_
Rubrik: _quantumfiqihibadah_

🇧‌🇨‌🇶‌🇺‌🇫‌🇮‌

Konsultasi Syariah *323 - Belajar Agama Ke Orang Yang Shalatnya Buruk*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
Assalamualaikum
🎪 Saya ingin belajar ngaji dengan orang yg bagus bacaannya, tapi di sisi lain orang itu sholat dengan pendapat sendiri bukan dari hadist yg dicontohkan olah nabi...apakah saya boleh tetep belajar atau kah mencari guru yg lebih baik, dikernakan pemikiran saya, sholat adalah keutamaan ibadah... *gimana dia mengajarkan alquran sedangkan sholat pun sekehendak hati!* ...mohon arahannya tiap sholat bareng dia ga mau merapatkan shaf alasan sempit,...kalo sholat berdua ga mau dempet kerna dia merasa imam dan harua selalu di depan...sujudnya pun lengan tangan rapat semua ke sejadah… Beberapa artikel hadiat sholat cara nabi saya dapatkan dari dia sendiri, kadang saya bingung… Bingung dengan dia pak...dia memberikan tata cara yg baik sedangkan tidak diamalkan Saya hanya ikut beberapa kajian2 shalaf kalo tuk kitan saya ga paham..kerna tiap kajian saya suka minta materi yg sudah dijelaskan Guru ngaji itu saya kurang tau...kerna topik awal, saya ingin belajar ngaji ma beliau kerna bacaannya bagus dan jelas

📝 Ditanyakan oleh Bapak *Abdurrahim* pada _19 Juni 2019_

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Wa'alaikumussalam
🚒 Sudah yakin shalatnya tidak sesuai hadits? sudah membaca semua hadits terkait shalat? Sudah mengajarkan ke beliau cara shalatnya Nabi? Sudah pernah menegurnya atau mengingatkannya? Sebab siapa tahu beliau belum tahu atau lupa atau punya dalil lain yang sama benarnya. Sudah belajar kitab shalat berapa banyak? Beliau yg guru ngaji itu sudah belajar kitab shalat berapa banyak?

🍩 Kalau memang masih ragu dengan shalat beliau, tidak masalah belajar ngajinya ke beliau, karena semua ulama pasti punya kelemahan di bidang tertentu tapi mahir di bidang tertentu. Apalagi kan kata Njenengan hanya ingin belajar baca Al Quran, jadi no problem, ma fi musykilah.

🍇 Kita tidak punya kapasitas untuk menyalahkan orang lain yang ahli agama sebelum kita sendiri sudah lebih ahli dari orang tersebut. Pada dasarnya, kita wajib saling menasehati dan amar ma'ruf wa nahi munkar sekalipun dengan orang yang sudah beken sebagai pendakwah, sebab pendakwah juga sebagai hamba seperti biasa. Bisa lupa,

🍭 Bahkan belajar ngaji alias fiqih itu kepada orang yang ahli maksiat pun, fine, asal ilmunya benar. Kecuali jika kita awam, lebih aman belajarnya bukan ke ahli maksiat, sebab dikhawatirkan dia mengajarkan keburukan atas nama fiqih tapi kita tidak tahu kalau itu keburukan lalu kita anggap apa yang diajarkan itu kebenaran.

🍕 Karenanya kalangan fuqaha, muhadditsin, muarrikhin, mufassirin mensyaratkan orang yang mengajarkan ilmu syariat dan fiqih harus bukan ahli maksiat. Saya pernah mengulas di buku saya Golden Manners mengenai dalil2 bolehnya mengambil ilmu dari ahli maksiat asal ilmunya benar dan kita bisa membedakan.

📒 Al-Imam Malik berkata, ”Ilmu tidak bisa diambil dari empat orang, dan bisa diambil dari selain empat orang tersebut:
1⃣ Orang dungu yang menampakan keduanguannya meskipun dia paling banyak riwayatnya,
2⃣ Ahli bid’ah yang mengajak kepada hawa nafsunya,
3⃣ Orang yang biasa berdusta ketika berbicara dengan manusia meski aku tidak menuduh dia berdusta dalam hadits, dan,
4⃣ Orang shalih yang banyak beribadah tapi dia tidak hafal hadits yang diriwayatkannya.”

🌀 Bahkan, sebenarnya, syarat sebagai pengajar Al Quran maupun hadits itu sangat ketat. Sebenarnya. Diantaranya harus tidak pernah berbohong dan bagus ingatannya serta punya sanad. Namun syarat ini agaknya cukup berat dan dikhawatirkan Al Quran semakin jarang diajarkan.

♻ Memang shalat adalah penentu amal apapun dinilai baik oleh Allah. Namun bukan oleh kita.

📜 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﻳﺤﺎﺳﺐ ﺑﻪ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﺈﻥ ﺻﻠﺤﺖ ﺻﻠﺢ ﻟﻪ ﺳﺎﺋﺮ ﻋﻤﻠﻪ ﻭﺇﻥ ﻓﺴﺪﺕ ﻓﺴﺪ ﺳﺎﺋﺮ ﻋﻤﻠﻪ
_“Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk maka seluruh amalnya pun akan buruk.”_ *[Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1358]*

📜 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِك
_“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.”_ *[Sunan Abu Dawud]*

📺 Memang akan lebih baik bila kita menuntut ilmu syariah dan fiqih hanya kepada orang yang jelas bagus shalatnya. Bersamaan dengan itu, tidak salah bila kita menuntut ilmu kepada orang yang buruk shalatnya.

📒 Ibnu Mas’ūd berujar,
مَنْ جَاءَكَ بِالْحَقِّ فَاقْبَلْ مِنْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا بَغِيْضًا وَمَنْ جَاءَكَ بِالْبَاطِلِ فَارْدُدْ عَلَيْهِ وَإِنْ كَانَ حَبِيْبًا قَرِيْبًا
“Barangsiapa yang datang kepadamu dengan kebenaran maka terimalah kebenaran itu darinya, meskipun ia adalah orang yang jauh dan dibenci. Dan barangsiapa yang datang kepadamu dengan kebatilan maka tolaklah, meskipun ia adalah orang yang dicintai dan dekat.” *[Shifah ash-Shafwah, vol. I, hal. 419]*

🧫 Justru, apabila kita enggan belajar ilmu syariat maupun fiqih kepada orang lain yang kita asumsikan sebagai bukan ahli, dikhawatirkan termasuk dosa sombong, sebab bisa jadi asumsi kita salah akibat kita mengikuti su'uzhzhan.

📜 Nabi Al-Malahim (Nabi Huru Hara Akhir Zaman) yaitu Nabi Muhammad bersabda,
الْكِبْر بَطَرُ الْحَقّ وَغَمْطُ النّاس
_"Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia."_ *[Muttafaq 'Alaih]*

🚧 Tentu, jika sudah ketemu mudarris (pengajar) Al Quran yang bagus shalatnya, bagus ilmunya, bagus semuanya, lebih baik kepada beliau saja, tidak perlu belajar kepada guru ngaji yang jelek shalatnya.

🛣 Secara tidak langsung, sikap seperti ini akan mengeliminir atau mendiskualifikasi ustadz-ustadzah yang belum sempurna sehingga akan bangkit semangat menyempurnakan diri sebelum menjadi ustadz-ustadzah, terutama masalah shalat.

📒 Muadz bin Jabal berkata,
اِقْبَلُوا الْحَقَّ مِنْ كُلِّ مَنْ جَاءَ بِهِ، وَإِنْ كَانَ كَافِراً – أَوْ قَالَ فَاجِراً.
“Terimalah kebenaran dari siapa saja yang membawanya, walaupun dia adalah orang kafir atau beliau berkata: Orang fasik.” *[Sunan Al-Baihaqi]*

📒 Al-Fudhail bin Iyadh berkata,
أَنْ تَخْضَعَ لِلْحَقِّ وَتَنْقَادَ لَهُ مِمَّنْ سَمِعْتَهُ وَلَوْ كَانَ أَجْهَلَ النَّاسِ لَزِمَكَ أَنْ تَقْبَلَهُ مِنْهُ.
“Yaitu dengan engkau tunduk kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa saja yang engkau dengar, walaupun dia adalah manusia yang paling bodoh maka kebenaran itu wajib engkau terima darinya.” *[Jami’ Bayan Al-‘Ilmi wa Fadhlih, hal. 226]*

🏵 Demikian Bapak Penanya. Semoga bermanfaat. Jangan disalahpahami. Viralkan! Biar yang belum tahu jadi tahu. 😄

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📒 🇧‌🇨‌🇶‌🇺‌🇫‌🇮 melalui Yayasan Shadaqah Jariyah Quantum Fiqih Ar-Rasyidiyyah (YADARIQUFIYA) membutuhkan bantuan dana infaq untuk keperluan kegiatan program pendidikan, sosial dan dakwah, dan untuk operasional Yayasan termasuk untuk Pondok Pesantren Quantum Fiqih. Simak laporan finansial kami di *http://bit.ly/laporankeuanganyadariqufiya*

🚧 YADARIQUFIYA sudah menjalankan program *IKOMAT* (Infaq Konsumsi Jum'at), *AGUNG* (Amal Guru Ngaji); *SEMA* (Shadaqah Energi Masjid); *KAYA* (Kafalah Yatim); *SIM* (Simpati Muallaf); *MATANG* (Majelis Taklim Ngopi); *REM* (Reparasi Mushaf); *INOFA* (Infaq Operasional dan Fasilitas); *AQSO* (Aqsi Sosial).

🎙 Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp 🇧‌🇨‌🇶‌🇺‌🇫‌🇮‌  di *+62 821-4088-8638* dengan menyebutkan nama dan kota asal, awali dengan salam.

⚠ Jangan lupa simpan nomor ini dengan nama *KONSULTASI SYARIAH* agar bisa mendapatkan broadcast whatsapp dan tidak terlewat. Karena _jika nomor ini tidak disave di daftar kontak di smartphone Anda, maka akan tidak bisa mendapatkan broadcast._

📺 Kunjungi http://bit.ly/quantumfiqihtv dan http://t.me/manajemenqalbu