Rabu, 21 Juni 2017

Konsultasi Syariah Hukum Shalat Kaffarah/Bara'ah/Raghaib Pada Jumat Terakhir Bulan Ramadhan

🕌 *Shalat Kafarah Jumat Akhir Bulan Ramadhan* 🕌

_Pertanyaan_
SHOLAT KAFFAROH PD JUM'AT TERAKHIR BULAN ROMADLON:
========
Shalat kaffaroh?? Bahwa Bersabda Rasulullah SAW : " Barangsiapa selama hidupnya pernah meninggalkan sholat tetapi tak dapat menghitung jumlahnya, maka sholatlah di hari Jum'at terakhir bulan Ramadhan sebanyak 4 rakaat dengan 1x tasyahud (tasyahud akhir saja, tanpa tasyahud awal), tiap rakaat membaca 1 kali Fatihah kemudian surat Al-Qadar 15 X dan surat Al-Kautsar 15 X . Niatnya: ” Nawaitu Usholli arba’a raka’atin kafaratan limaa faatanii minash-shalati lillaahi ta’alaa” Sayidina Abu Bakar ra. berkata "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sholat tersebut sebagai kafaroh (pengganti) sholat *400 tahun* dan menurut Sayidina Ali ra. sholat tersebut sebagai kafaroh *1000 tahun*. Maka bertanyalah sahabat : umur manusia itu hanya 60 tahun atau 100 tahun, lalu untuk siapa kelebihannya ?". Rasulullah SAW menjawab, "Untuk kedua orangtuanya, untuk istrinya, untuk anaknya dan untuk sanak familinya serta orang-orang yang didekatnya/ lingkungannya." Setelah selesai Sholat membaca Istigfar 10 x : Kemudian baca sholawat 100 x : Kemudian menbaca basmalah, hamdalah dan syahadat Kemudian membaca Doa kafaroh 3x :  bla, bla, bla. Diambil dari kitab “Majmu’atul Mubarakah”, susunan Syekh Muhammad Shodiq Al-Qahhawi. (oleh: _Habib Munzir al-Musawa_ dan dari berbagai sumber lain.) Waktu : Yaitu, shalat sunnah kafarat yang hanya kesempatannya di hari Jumat akhir Ramadhan batasnya antara waktu dhuha dan ashar
*Pak Ustad..apakah postingan ini bener..syukron..🙏 Mohon jawaban yg terbaik..wassalam..*

📝 Ditanyakan oleh Ibu *Sri Endah Setijowaty* (08159182YYYY) pada _21 Juni 2017_

_Jawaban_
😇 Sependek penelusuran saya, shalat kaffarah atau juga disebut shalat raghaib ini atau shalat bara`ah adalah bid'ah, lebih bid'ah lagi apabila diyakini bisa menutupi shalat-shalat wajib yang ditinggalkan selama 1 tahun, ataupun 400 tahun, ataupun 1.000 tahun.

🗞 Hadits yang menjadi sandaran adalah hadits maudhu' bukan dha'if. Menurut fuqaha & muhadditsin bahwa hadits-hadits yang menerangkan shalat kaffarah adalah hadits hadits maudhu', sebagaimana dijelaskan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubra, Syaikh Sayyid Abu Bakar Ad-Dimyathi, Syaikh Muhammad bin Darwisy, Syaikh Isma’il Al-‘Ajluni, Syaikh Asy-Syarwani, Syaikh Asy-Syarqawi, Al-Imam Asy-Syaukani, dan lainnya.

🚌 Yang paling gemar menyebarkan hadits maudhu' shalat kaffarah ini adalah _penganut agama Syiah_, sebagaimana bisa Anda cek di blog-blog dan situs-situs milik penganut agama Syiah. Namun tidak berarti setiap orang yang mengajarkan shalat kaffarah atau menyebarkan hadits tentang shalat kaffarah otomatis Syi’ah.

⛵ Zainuddin Al-Malibari menyatakan, “Yang sangat keji dari bid’ah-bid’ah itu adalah apa yang sudah menjadi adat pada sebagian negeri yakni shalat lima waktu pada Jum’at terakhir dari pada bulan Ramadhan sesudah shalat Jum’at dengan anggapan bahwa shalat-shalat itu dapat menjadi kafarat bagi shalat yang tertinggal setahun atau seumur hidup. Yang demikian itu adalah haram.” *[Fath Al-Mu’in, Hamisy I'anah Ath-Thalibin, Thaha Putra, Semarang, Juz. I, Hal. 271]*

📚 Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyati di dalam kitabnya (I’anah Ath-Thalibin) dalam sebuah “Faidah” menyatakan, “Adapun shalat yang dikenal dengan sebutan "Lailatul Raghaib", maka pengarang di dalam kitab "Irsyad Al-‘Ibad" menyatakan bahwa hal itu adalah bagian dari bid'ah yang tercela yang pelakunya berdosa. Dan wajib bagi penguasa mencegah pelaku (orang yang melakukan shalat tersebut). Shalat Raghaib adalah shalat yang berjumlah 12 raka'at diantara magrib dan isya’ pada malam Jum'at awal bulan Rajab. Dan 100 raka'at pada malam pertengahan bulan Sya'ban. Dan 17 raka'at pada Jum'at terahir bulana Ramadlan dengan niat mengganti shalat fardlu yang belum diganti. Dan shalat 4 raka'at atau lebih pada hari Asyura'. Hadits-haditsnya maudhu' dan batil, jangan terpedaya dengan orang yang menyebutnya”. Di dalam sebuah literatur Fiqh (Asy-Syarqawi) juga dijelaskan bahwa tidak termasuk diantaranya adalah shalat Raghaib, yaitu shalat dengan jumlah 12 raka’at diantara Maghrib dan Isya’ pada Jum’at pertama bulan Rajab. Jika shalat tersebut dilakukan dengan niat ini (mengganti shalat yang belum terganti), maka tidak sah, berbeda jika memutlakkan niat, maka sah sebagai shalat sunah mutlak.

📡 Demikian jawaban saya, semoga tidak disalahpahami. Saya hanya mengutip jawaban para ulama. Silakan disebarluaskan. Sengaja saya berikan jawaban singkat. Ingin baca lengkap plus dalil teks Arabnya dan juga keterangan para ulama tentang hal ini, dapatkan di buku *‘BERGURU KEPADA JIBRIL’* _(Kompilasi Konsultasi Syariah Bersama H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.)_.

🏕 Mohon doa agar mata saya selalu sehat dan tidak semakin rabun. *Doakan juga laptop dan smartphone dan juga pulsa saya biar awet* untuk jawab konsultasi syariah semacam ini. Mohon doa juga agar putra saya kelak ketika sudah besar menjadi professor tafsir yang kaya. Titip doa kesehatan dan kesejahteraan buat ayah-ibu saya.

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📬 Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via *ustadzjibril@gmail.com* dengan menyebutkan nama dan kota asal.

📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia dengan mendaftarkan nama dan kota asal ke whatsapp *085536587822*

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak.

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

🖨 Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik *desainmajalahislami.blogspot.com*

🕌 Ingin berdonasi komputer bekas dan dana tunai salurkan melalui *komunitasmushalla.blogspot.com*

🔬 Pasang iklan atau cari info sekolah Islam unggulan di *islamicboardingschool.wordpress.com*

Senin, 19 Juni 2017

Konsultasi Syariah Sudah Tarawih Dilarang Tahajjud?

🕌 *Sudah Tarawih Tidak Boleh Tahajjud?* 🕌

_Pertanyaan_
📻 Saya pernah mendengarkan talkshow di salah satu radio, dari penjelasan ustadnya ada pernyataan bahwa Rosulullah tdk melakukan sholat malam lebih dari 11 rokaat. Sehingga dari dasar itu orang yang merencanakan sholat tahajut di bulan ramadhan maka disarankan untuk tdk sholat tarawih. Sholat malam nya tahajut saja. Jadi klo kita sholat tarawih kemudian sholat lg tahajut maka kurang tepat. Benarkah seperti itu ? Malasih

📝 Ditanyakan oleh Bapak *Umar* (08564980YYYY) di Sidoarjo pada _19 Juni 2017_

_Jawaban_
💯 Betul memang Nabi tidak shalat malam lebih dari 11, tapi juga *Nabi tidak melarang shalat lebih dari 11 atau kurang dari 11*.

📚 Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,

مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” *[Shahih Al-Bukhari no. 1147 dan Shahih Muslim no. 738]*

🗺 Kesimpulan bahwa dilarang tahajjud jika sudah tarawih adalah kesimpulan yang tidak tepat (bukan kurang tepat). Sebab tarawih adalah shalat tahajjud yang dikerjakan pada bulan Ramadhan. Dan shalat malam itu bebas.

📚 Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan,

فَلاَ خِلاَفَ بَيْنَ المسْلِمِيْنَ أَنَّ صَلاَةَ اللَّيْلِ لَيْسَ فِيْهَا حَدٌّ مَحْدُوْدٌ وَأَنَّهَا نَافِلَةٌ وَفِعْلٌ خَيْرٌ وَعَمَلٌ بِرٌّ فَمَنْ شَاءَ اِسْتَقَلَّ وَمَنْ شَاءَ اِسْتَكْثَرَ

“Tidak ada khilaf di antara kaum muslimin bahwa shalat malam tidak ada batasan raka’atnya. Shalat malam adalah shalat nafilah (shalat sunnah) dan termasuk amalan kebaikan. Seseorang boleh mengerjakan dengan jumlah raka’at yang sedikit atau pun banyak.” *[At-Tamhid, Ibnu ‘Abdil Barr, 21/69-70, Wizaroh Umum Al-Awqaf, 1387 dan Al-Istidzkar, Ibnu ‘Abdil Barr, 2/98, Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah, 1421 H]*

📚 Adapun dalil yang menunjukkan bahwa shalat malam tidak dibatasi jumlah raka’atnya, yaitu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai shalat malam, beliau menjawab,

صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى

_“Shalat malam itu dua raka’at salam, dua raka’at salam. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu raka’at. Dengan itu berarti kalian menutup shalat tadi dengan witir.”_ *[ShahIh Al-Bukhari no. 990 dan Shahih Muslim no. 749, dari Ibnu ‘Umar]*. Padahal ini dalam konteks pertanyaan. Seandainya shalat malam itu ada batasannya, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menjelaskannya.

🕌 Jadi boleh melaksanakan shalat tahajud walaupun sudah mengerjakan shalat tarawih dan ditutup dengan witir. Namun di malam hari ketika melakukan shalat tahajud tidak lagi ditutup dengan witir. Jumlah raka’at shalat tahajud yang dilakukan bebas, _tidak dibatasi jumlah raka’atnya_.

📚 Dr. Shalih Al-Fauzan menuturkan, “Jika ada orang yang shalat tarawih dan shalat witir bersama imam, kemudian dia bangun malam dan melaksanakan tahajud maka itu diperbolehkan, dan dia tidak perlu mengulangi witir, tetapi cukup dengan witir yang dia laksanakan bersama imam …. Jika dia ingin mengakhirkan witir di ujung malam maka itu diperbolehkan, namun dia tidak mendapatkan keutamaan mengikuti imam. Yang paling utama adalah mengikuti imam dan witir bersama imam. Mengingat sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Barang siapa yang ikut shalat tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka untuknya itu dicatat seperti shalat semalam suntuk.’ Hendaknya dia mengikuti imam, witir bersama imam, dan jangan jadikan ini penghalang untuk bangun di akhir malam dalam rangka tahajud.” *[Majmu’ Fatawa Dr. Shalih Al-Fauzan, 1/435]*

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📬 Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via whatsapp *082140888638* dengan menyebutkan nama dan kota asal.

📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia dengan mendaftarkan nama dan kota asal ke whatsapp *085536587822*

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak.

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

🖨 Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik *desainmajalahislami.blogspot.com*

🕌 Ingin berdonasi komputer bekas dan dana tunai salurkan melalui *komunitasmushalla.blogspot.com*

🔬 Pasang iklan atau cari info sekolah Islam unggulan di *islamicboardingschool.wordpress.com*

🕋 Umrah dan haji plus dengan pelayanan ekslusif-luxurious-prestisius bersama *Shafira Tour & Travel* (PT. BPW shafira Lintas Semesta) yang sudah memberangkatkan ribuan jamaah haji plus dan puluhan ribu jamaah umrah hubungi *whatsapp 085536587822*

Minggu, 18 Juni 2017

Konsultasi Syariah Koruptor Bertaubat dengan Berzakat Apakah Taubat dan Zakatnya Diterima Allah Al-Ghaffar?

💵 *Koruptor Bertaubat Dengan Berzakat* 💵

_Pertanyaan_
🏛 Ia ustat's saya mau tanya tentang jakat mal..
Apa mungkin harta yang didapat dengan hasil yg tidak baik atau uang haram dengan bayar jakat harta jadi bersih?
Contohnya hasil korupsi atau 95% hartanya tdk d dapat dari hasil yg halal
Gimana itu ustat's?

📝 Ditanyakan oleh 08312345YYYY

_Jawaban_
😢 Saya turut prihatin atas membudayanya tradisi korupsi di segala lini kehidupan pada akhir zaman ini.

🏆 Harta korupsi tidak bisa digunakan untuk bershadaqah maupun berzakat.

💯 Ingat, zakat adalah sebutan untuk shadaqah yang wajib, sementara shadaqah adalah yang sunnah (anjuran/tidak wajib).

📚 Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, _“Allah tidak menerima shadaqah dari harta hasil curian atau rampasan.”_ *[Shahih Muslim]*

🛒 Yang wajib dilakukan adalah justru membersihkan diri dari harta yang haram itu secara total, dengan mengembalikannya kepada pemiliknya.

❄ Zakat memang berfungsi untuk membersihkan harta. Namun *bukan berarti mengubah harta haram menjadi halal*. Allah Al-Quddus menyatakan bahwa fungsi zakat adalah mensucikan harta dan jiwa orang yang menunaikannya,

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا

_"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka."_ *[QS. At-Taubah: 103]*

📚 Tim Fatwa Majelis Ulama Kuwait menyatakan, ‏

والمال الحرام كله خبث لا يطهر، والواجب في المال الحرام رده إلى أصحابه إن أمكن معرفتهم وإلا وجب إخراجه كله ‏عن ملكه على سبيل التخلص منه لا على سبيل التصدق به، وهذا متفق عليه بين أصحاب المذاهب

Harta haram semuanya kotor, sehingga tidak bisa dibersihkan. Yang wajib dilakukan terhadap ‎harta haram adalah mengembalikan harta itu kepada pemiliknya, jika memungkinkan untuk ‎mengetahui siapa pemiliknya. Jika tidak, wajib mengeluarkan semua harta haram itu dari‎wilayah kepemilikannya, dalam rangka membebaskan diri dari harta haram, dan bukan ‎diniatkan untuk bershadaqah. Ini yang disepakati diantara semua ulama dari berbagai madzhab.‎ *[Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, 23/249]*

📚 Al-Mubarakafuri menukil perkataan Al-Imam Al-Qurthubi, “Sesungguhnya Allah tidak menerima shodaqoh atau zakat dengan yang haram, karena harta haram bukan milik yang bersedekah dan dilarang baginya untuk menyalurkannya.” *[Tuhfah Al-Ahwadzi]*

🌏 Ibnu Abbas pernah ditanya tentang seseorang yang melakukan kezhaliman dan mengambil harta haram lalu bertaubat, berhaji, berumrah, dan bershadaqah dengan harta haram itu. Ibnu 'Abbas menjawab, “Sesungguhnya keburukan tidak akan menghapuskan keburukan.”

💵 Maka jika memiliki harta hasil korupsi, *kembalikan ke pemiliknya*. Berzakat atau bershadaqah dengan harta yang tidak halal namun tidak memungkinkan untuk mengembalikan harta tersebut kepada si pemilik ataupun ahli warisnya _diperbolehkan menurut pendapat sebagian besar ulama_, seperti Al-Imam Malik, Al-Imam Abu Hanifah, dan Al-Imam Ahmad. Sedangkan Al-Imam Asy-Syafi’i berpendapat bahwa harta haram sebaiknya disimpan dan tidak boleh dishadaqahkan sampai betul-betul ada kejelasan siapa pemiliknya. *[Jami’ Al-‘Ulum]*

🚗 Demikian jawaban saya. Semoga memuaskan. Tapi *taubat tetap harus* lho walaupun pernah berkorupsi. Allah At-Tawwab menerima taubat dari dosa apapun asal belum mati.

🕌 Mohon bantuan doa agar mata saya tidak semakin rabun akibat banyak baca kitab dan agar laptop saya awet biar bisa selalu jawab konsultasi syariah semacam ini.

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📬 Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via whatsapp *082140888638* dengan menyebutkan nama dan kota asal.

📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia dengan mendaftarkan nama dan kota asal ke whatsapp *085536587822*

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak.

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

🖨 Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik *desainmajalahislami.blogspot.com*

🕌 Ingin berdonasi komputer bekas dan dana tunai salurkan melalui *komunitasmushalla.blogspot.com*

🔬 Pasang iklan atau cari info sekolah Islam unggulan di *islamicboardingschool.wordpress.com*

🕋 Umrah dan haji plus dengan pelayanan ekslusif-luxurious-prestisius bersama *Shafira Tour & Travel* (PT. BPW shafira Lintas Semesta) yang sudah memberangkatkan ribuan jamaah haji plus dan puluhan ribu jamaah umrah hubungi *whatsapp 085536587822*

Kamis, 15 Juni 2017

Konsultasi Syariah Uang Yang Sudah Dibelikan Rumah Haruskah Dizakati

🏠 *Uang Yang Sudah Dibelikan Rumah Haruskah Dizakati* 🏠

Assalamualaikum
💵 Saya mau tanya soal zakat apakah uang yang sudah di belikan rumah apa harus di zakati?terima kasih

📝 Ditanyakan oleh Ibu *Arum* (08213984YYYY)  di Surabaya pada _8 Juni 2017_

_Jawaban_
Wa'alaikumussalam
🏆 Saya ucapkan selamat ya Bu Arum yang baru saja membeli rumah. Semoga rumahnya menjadi rumah yang diberkahi oleh Allah Ar-Razzaq. Ngomong-ngomong kapan nih tasyakkurannya? Boleh dong saya diundang. 😁 Becanda Bu.

📺 Sebagaimana pernah ada pertanyaan yang diajukan ke saya soal zakat mal. Zakat mal harus dikeluarkan ketika harta mengendap atau barang dagangan yang menghasilkan keuntungan telah mencapai nishab emas atau perak, dalam masa kepemilikan satu tahun (haul).

🏛 Pertanyaan saya, uang yang buat beli rumah itu dimiliki Ibu Arum sudah satu tahun? Saya tidak tanya berapa banyak uang Ibu sebab beli rumah kemungkinan sekurang-kurangnya 1 Milyar Rupiah pada saat ini. Jelas sudah mencapai nishab.

📚 Dari ‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا كَانَتْ لَكَ مِائَتَا دِرْهَمٍ وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا خَمْسَةُ دَرَاهِمَ وَلَيْسَ عَلَيْكَ شَىْءٌ – يَعْنِى فِى الذَّهَبِ – حَتَّى يَكُونَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا فَإِذَا كَانَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا نِصْفُ دِينَارٍ فَمَا زَادَ فَبِحِسَابِ ذَلِكَ

_“Bila engkau memiliki dua ratus dirham dan telah berlalu satu tahun (sejak memilikinya), maka padanya engkau dikenai zakat sebesar lima dirham. Dan engkau tidak berkewajiban membayar zakat sedikit pun –maksudnya zakat emas- hingga engkau memiliki dua puluh dinar. Bila engkau telah memiliki dua puluh dinar, dan telah berlalu satu tahun (sejak memilikinya), maka padanya engkau dikenai zakat setengah dinar. Dan setiap kelebihan dari (nishab) itu, maka zakatnya disesuaikan dengan hitungan itu.”_ *[Sunan Abu Dawud no. 1573]*

💎 Nishab zakat emas adalah 20 mitsqal atau 20 dinar. Satu dinar setara dengan 4,25 gram emas. Sehingga nishab zakat emas adalah 85 gram emas (murni 24 karat). Jika emas mencapai nishab ini atau lebih dari itu, maka ada zakat. Jika kurang dari itu, tidak ada zakat kecuali jika seseorang ingin bershadaqah sunnah. Besaran zakat emas maupun perak adalah 2,5% atau 1/40. Sedangkan nishab zakat perak adalah 200 dirham atau 5 uqiyah. Satu dirham setara dengan 2,975 gram perak. Sehingga nishab zakat perak adalah 595 gram perak (murni). Tinggal dikurskan dengan nominal rupiah pada saat akan berzakat.

💵 Zakat uang yang ibu miliki dalam masa 1 tahun, yang belum digunakan untuk beli rumah, maka nishabnya dan besaran zakatnya dianalogikan dengan emas. Jika belum sampai masa 1 tahun kepemilikan lalu uang itu dipakai beli rumah, maka tidak ada kewajiban zakat.

🏡 Lalu apakah rumah juga wajib dizakati? Mengingat nilai jual rumah sangat besar apalagi kalau Ibu Arum beli rumah mewah senilai 10 Milyar Rupiah misalnya. Fantastis bagi saya. Sayangnya saya belum pernah tahu rumah Ibu. 😁

📚 Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam kitabnya, Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu menjelaskan tentang rumah dan kendaraan yang dipakai sendiri dan tidak menghasilkan pendapatan semua tidak wajib dizakati, kecuali benda tersebut menghasilkan pendapatan/keuntungan yang diperoleh maka wajib dizakati. Umpamanya _mobil tersebut disewakan/direntalkan (atau rumah dikontrakan atau dikoskan)_. Maka keuntungan yang didapatilah yang dizakati. Kalau keuntungannya/pendapatannya cukup nishab 85 gram emas (umpama @se-gram emas Rp. 300.000 x 85 (gram) = 25.500.000) maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5%.

🏠 Tetapi jika rumah dan kendaraan itu hanya digunakan pribadi, tanpa memberikan pemasukan usaha, para ulama umumnya tidak memasukkan adanya kewajiban pengeluaran zakat dari rumah dan kendaraan tersebut. Karena memang harta yang dikenai zakat adalah harta yang berkembang, bukan harta yang menetap. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ عَلَى الْمُسْلِمِ صَدَقَةٌ فِى عَبْدِهِ وَلاَ فَرَسِهِ

_“Seorang muslim tidak dikenai kewajiban zakat pada budak dan kudanya”_ *[Shahih Al-Bukhari no. 1464]*
Dari sini, maka tidak ada zakat pada harta yang disimpan untuk kebutuhan pokok semisal makanan yang disimpan, kendaraan, dan rumah. *[Az-Zakat karya Prof. Dr. Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thayyar, hal. 69-70]*

🌏 Meskipun tidak ada kewajiban zakat, jangan lupa ada kewajiban shadaqah. Dengan bershadaqah, harta semakin diberkahi Allah, rumah juga semakin nyaman dan awet, keluarga penghuni rumah semakin sakinah, pekerjaan semakin lancar, penghasilan semakin besar, dan lain sebagainya.

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📬 Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via whatsapp *082140888638* dengan menyebutkan nama dan kota asal.

📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia dengan mendaftarkan nama dan kota asal ke whatsapp *085536587822*

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak.

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

🖨 Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik *desainmajalahislami.blogspot.com*

🕌 Ingin berdonasi komputer bekas dan dana tunai salurkan melalui *komunitasmushalla.blogspot.com*

🕋 Umrah dan haji plus dengan pelayanan ekslusif-luxurious-prestisius bersama *Shafira Tour & Travel* (PT. BPW shafira Lintas Semesta) yang sudah memberangkatkan ribuan jamaah haji plus dan puluhan ribu jamaah umrah hubungi *whatsapp 085536587822*

Senin, 12 Juni 2017

Konsultasi Syariah Sudah Tua Membaca Al-Quran Pada Transliterasi Latin

🛵 *SUDAH TUA MEMBACA AL-QUR`AN HANYA PAKAI TRANSLITERASI LATIN UNTUK BELAJAR* 🛵

_Pertanyaan_
Assalamu’alaikum
⌛ Pak Brilly, ada tetangga sudah 51 tahun, membaca Al-Qur`an pada transliterasinya (cara baca) dengan bahasa Indonesia dan tidak membaca pada huruf Arabnya, inti nya dia malu sdh tua gk bisa ngaji, dia *pingin belajar sendiri*, tp sholat nya khusuk, on time. Mhn solusinya pk Brilly.

📝 Ditanyakan oleh Ibu *Liana Silvia* (08133130YYYY) di Surabaya pada _8 Juni 2017_

_Jawaban_
Wa’alaikumussalam
😇 Saya ikut bahagia dengan semangat tetangga Ibu Liana yang ingin memperbanyak ibadah di usia senja salah satunya membaca Al-Qur`an meskipun tidak bisa membaca huruf Arab. “Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, _“Seorang yang lancar membaca Al-Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al-Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala”_ *[Shahih Muslim]*

📱Titip salam buat beliau, pesan saya agar beliau tidak berhenti belajar, membaca dan mempelajari serta mengamalkan Al-Qur`an. Oia, juga, jangan malu untuk belajar baca-tulis Al-Qur`an. Kalau memang malu sudah tua tidak bisa ngaji, kenapa malu belajar alif-ba`-ta`? Berarti malunya masih setengah-setengah. Di samping itu, pengalaman ini hendaknya menjadi pelajaran bagi generasi muda agar belajar baca tulis Al-Qur`an sejak dini.

🏛 Al-Imam Mujahid menyindir, “Hanya orang pemalu dan orang yang sombong yang tidak mau belajar ilmu agama.” *[Shahih Al-Bukhari, 1/38]* Maaf, sindiran ini bukan dari saya, tapi dari mufassir dari kalangan generasi tabi’in.
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama madzhab mengenai hukum menulis Al-Qur`an dalam teks Arab sebagaimana aslinya disertai dengan transliterasinya. Namun seluruh ulama sepakat haram membaca Al-Qur`an dengan tidak melalui teks Arabnya melainkan melalui bantuan transliterasi huruf dan cara baca selain Arab.

📚 An-Nawawi mengatakan, *Tidak boleh membaca Al-Quran dengan bahasa ‘ajam (selain bahasa arab)*. Baik dia bisa bahasa arab atau tidak. Baik dibaca ketika shalat maupun membacanya di luar shalat. Dan jika membaca al-Quran dengan cara semacam ini *di dalam shalat maka shalatnya tidak sah*. Ini merupakan pendapat madzhab kami (Syafiiyah), madzhab Imam Malik, Imam Ahmad, Daud, dan Abu Bakr bin al-Mundzir. *[At-Tibyan fi Adab Hamalah Al-Quran, hlm. 96]*

📚 Al-Imam Al-Qalyubi berpendapat *boleh menulis Al-Qur’an dengan selain bahasa arab namun tidak boleh membacanya*, dan Al-Qur’an yang ditulis dengan selain bahasa arab tersebut dihukumi seperti mushaf(Al-Qur’an dalam bahasa Arab) dalam hal membawanya dan menyentuhnya. *[Hasyiyah Al-Jamal ’Ala Syarhil Minhaj juz I hal. 76]*

📚 Al-Imam Syihabuddin Ar-Ramli ditanya apakah haram menulis mushaf Al-Qur`an yang mulia dengan bahasa hindi (India) atau selainnya, maka beliau menjawab, “Sesungguhnya hal itu *tidak diharamkan karena hal itu menunjukkan terhadap lafazh yang ditulis dan di situ tidak ada sesuatu yang berubah*, berbeda dengan terjemah (arti kata) dengan selain bahasa arab yang di dalamnya ada sesuatu yang berubah.” Dan pada ibarat (pernyataan) dalam kitab Al-Itqan milik Al-Imam As-Suyuthi apakah diharamkan *menulis Al-Qur`an dengan bahasa selain bahasa Arab* Al-Imam Az-Zarkasyi menjawab, “Aku tidak melihat/menemukan pendapat satupun dari ulama (yang mengharamkan) jadi *hukumnya diperbolehkan* karena hal itu untuk membantu orang yang membacanya.” Dan pendapat yang paling mendekati kebenaran yaitu dilarang. Dan yang mu'tamad adalah pendapat yang pertama. Ibarat Al-Qalyubi boleh menulis Al-Qur`an selain bahasa arab namun tidak membacanya, dan sesuatu yang ditulis dihukumi mushaf dalam hal membawanya dan menyentuhnya."

🔥 Nah, berarti apakah kemudian tetangga ibu Liana menjadi berdosa karena membaca Al-Qur`an tidak langsung melalui huruf Arabnya? Ya berdosa, tapi dimaafkan oleh Allah karena tetangga ibu Liana sudah bertaubat atas sikapnya yang mengacuhkan Al-Qur`an semenjak masih muda hingga usia sekarang dan juga tetangga ibu Liana sudah mau belajar membaca Al-Qur`an. Taubat itu bisa menghapus dosa seluruhnya. Karena itu biar tidak berdosa, belajar huruf alif-ba`-ta`, makharijul-huruf, taqwid dan qira`ah. Selama proses belajar, jangan malas membaca Al-Qur`an. Baca saja sebisanya. Tetap mendapat pahala. Kalau sudah bisa membaca Al-Qur`an sebagaimana mestinya, maka bacalah sebagaimana mestinya, tanpa melalui transliterasi.

🎙 Sebab transliterasi hanyalah cara baca untuk membantu dan tentu penulisan cara baca besar kemungkinan berbeda dengan bacaan yang semestinya. Bahayanya adalah selain berdosa, termasuk mengubah Al-Qur`an. Apalagi, bahasa Arab itu beda satu titik saja berbeda jauh artinya, apalagi berbeda harakat dan huruf, terlebih jika _salah membacanya karena tidak mau belajar._

📚 Tim fatwa majelis ulama Kuwait memaparkan,
“Para ulama muta’akhirin merinci antara wajib syar’i dengan wajib shina’i dalam masalah tajwid. Wajib syar’i (kewajiban yang dituntut oleh syariat) adalah yang jika meninggalkannya dapat menjerumuskan pada perubahan struktur kalimat atau makna yang rusak. Dan wajib shina’i adalah hal-hal yang diwajibkan para ulama qiraat untuk menyempurnakan kebagusan bacaan. Maka apa yang disebutkan pada ulama qiraat dalam kitab-kitab ilmu tajwid mengenai wajibnya berbagai hukum tajwid, bukanlah demikian memahaminya. Seperti idgham, ikhfa’, dan seterusnya, ini adalah hal-hal yang tidak berdosa jika meninggalkannya menurut mereka. ‘Ali Al-Qari setelah beliau menjelaskan bahwa makharijul huruf berserta sifat-sifat dan hal-hal yang terkait dengannya itu adalah hal yang berpengaruh dalam bahasa arab, beliau berkata: ‘hendaknya setiap orang memperhatikan semua kaidah-kaidah makharijul huruf ini. Wajib hukumnya dalam kadar yang bisa menyebabkan perubahan struktur kalimat dan kerusakan makna. Sunnah hukumnya dalam kadar yang bisa memperbagus pelafalan dan pengucapan ketika membacanya'” *[Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, 10/179]*

💎 Sekali lagi, belajar membaca huruf hijaiyah dulu, lalu belajar makharijul-huruf, lalu belajar membaca potongan kalimat dari Al-Qur`an, biasanya sudah tersaji dalam buku-buku iqra`, lalu belajar membaca potongan surat Al-Qur`an, lalu belajar tajwid, lalu belajar qira`ah, lalu belajar terjemah, lalu belajar tafsir. Itulah urutannya. Dan *memang hidup ini adalah untuk belajar sepanjang hayat*. Saya doakan semoga tetangganya Ibu Liana segera mahir membaca Al-Qur`an dan selalu semangat.
Demikian jawaban singkat saya. Tetap semangat!

🕌 Mohon doa Ibu Liana, tetangga ibu Liana, dan seluruh pembaca tanya jawab ini, agar mata saya tidak semakin rabun akibat terlalu banyak baca kitab, dan laptop saya awet biar bisa terus-menerus menjawab pertanyaan agama semacam ini.

📖 Ingin membaca tanya jawab ini secara lengkap plus teks arab dari Al-Qur`an, Hadits, dan penuturan para ulama dalam kitab-kitab mereka, dapatkan buku kompilasi tanya jawab saya *BERGURU KEPADA JIBRIL*

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📬 Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via whatsapp *082140888638* dengan menyebutkan nama dan kota asal.

📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia dengan mendaftarkan nama dan kota asal ke whatsapp *085536587822*

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak.

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

🖨 Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik *desainmajalahislami.blogspot.com*

🕌 Ingin berdonasi komputer bekas dan dana tunai salurkan melalui *komunitasmushalla.blogspot.com*

🕋 Umrah dan haji plus dengan pelayanan ekslusif-luxurious-prestisius bersama *Shafira Tour & Travel* (PT. BPW shafira Lintas Semesta) yang sudah memberangkatkan ribuan jamaah haji plus dan puluhan ribu jamaah umrah hubungi *whatsapp 085536587822*

Senin, 05 Juni 2017

Konsultasi Syariah Beda Infaq Dan Shadaqah

🎁 *BEDA INFAQ DAN SHADAQAH* 🎁

_Pertanyaan_
Apa bedax infak dg sodakoh?

📝 Ditanyakan oleh bapak *Muhajir* (08151511YYYY) di Surabaya pada _31 Mei 2017_

_Jawaban_
💵 Infaq identik dengan harta sementara shadaqah adalah derma dalam bentuk harta maupun nonharta. Memang dalam Islam, distingsinya tidak terlalu jelas. Tidak masalah sebenarnya. Yang _harus dipertegas perbedaannya_ adalah wasiat, warisan, waqaf, hibah dan jual-beli, sebab dari dulu ada saja kasus jika tidak diperjelas.

📚 Ibnu Qudamah Al-Maqdisi dalam Al-Mughni 8/240 berkata, “Kesimpulannya, hibah, shadaqah, hadiyah, dan ‘athiyah memiliki makna yang saling berdekatan. Makna ketiga istilah ini adalah penyerahan kepemilikan (seseorang kepada orang lain) pada waktu hidupnya tanpa imbalan balik apapun. Dan penyebutan ‘athiyah (pemberian) mencakup seluruhnya, demikian pula hibah. Sedangkan shadaqah dan hadiyah berbeda, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memakan hadiyah dan tidak pernah memakan shadaqah. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata ketika Barirah diberi daging shadaqah,

هُوَ لَهَا صَدَقَةٌ وَلَنَا هَدِيَّةٌ.

_"Daging itu baginya adalah shadaqah dan bagi kami hadiyah."_ *[Shahih Al-Bukhari 2/543; Shahih Muslim 2/755, dan lain-lain]*

📦 Maka zhahirnya, orang yang memberi sesuatu kepada orang yang membutuhkan dengan berniat taqarrub kepada Allah adalah shadaqah. Sedangkan orang yang memberi sesuatu dengan tujuan untuk (melakukan) pendekatan kepadanya, dan dalam rangka mencintainya, maka itu adalah hadiyah. Dan seluruh (amalan-amalan) ini hukumnya sunnah dan sangat dianjurkan (untuk dilakukan), karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

تَهَادُوْا تَحَابُّوْا.

_”Saling memberi hadiahlah sesama kalian, niscaya kalian saling mencintai.” *[As-Sunan Al-Kubra li Al-Baihaqi 6/169 dan lain-lain. Shahih Al-Jami’, no. 3004]*

💎 Begitulah Bapak Muhajir, jawaban saya, semoga memuaskan. Jangan lupa dishare! Oia, ngomong-ngomong kapan nih bagi-bagi bonus lebaran? Saya juga boleh diikutsertakan. Hehehe. Becanda Pak.

💻 Dan saya wajibkan bapak Muhajir untuk membacahttp://quantumfiqih.blogspot.co.id/2012/04/bersegera-dalam-kebaikan.html Juga tulisan saya lainnyahttp://kuncikebaikan.com/muslim-memang-kontributif/

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📬 Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via whatsapp *082140888638* dengan menyebutkan nama dan kota asal. 

📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia di https://chat.whatsapp.com/0avUwW6wSQ4AUYy5SSXssD

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak. 

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

🖨 Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik *desainmajalahislami.blogspot.com*

💻 Bagi yang ingin bershadaqah laptop atau komputer bekas untuk support dakwah salurkan kepada *komunitasmushalla.blogspot.com*

Kamis, 01 Juni 2017

Konsultasi Syariah Melunasi Hutang Atau Renovasi Masjid

🕌 *MELUNASI HUTANG ATAU RENOVASI MASJID* 🕌

_Pertanyaan_
💰 Assalamualaikum Tad,
Mohon penjelasan..
Saya seorang *pedagang* yg mempunyai hutang 20jt, lama blm bisa melunasi, dlm ⏰ waktu dekat saya dapat arisan 20jt,pertanyaan saya,
1. Mana yg *utama* bayar utang apa renovasi masjid?.
2.apakah ada kewajiban *zakat niaga* sehubungan dg saya masih punya hutang?
Trimakasih atas penjelasannya, wasalam.

📝 Ditanyakan oleh Bapak *Alfin*, Krian, Sidoarjo pada _15 Mei 2017_

_Jawaban_
🦋 Wa'alaikumussalam. Saya ikut senang bapak Alfin sebentar lagi dapat arisan 20 juta.

⚖ Mengenai arisan atau dalam bahasa Arab disebut Al-Qardh At-Ta'awuni, ulama-ulama khalaf berbeda pandangan terkait status hukumnya, ada yang mengharamkan. Namun yang rajih (kuat) adalah bahwa arisan itu transaksi (mu'amalah maliyah) yang halal, sebagaimana disimpulkan Prof. Dr. 'Abdullah bin 'Abdul 'Aziz Al-Jibrin dalam buku beliau Jum'iyyah Al-Muwazhzhafin.

🍯 Lalu ketika bapak Alfin menerima arisan 20 juta, berarti bapak punya harta mengendap 20 juta. Sementara bapak punya hutang 20 juta. Harus membayar hutang dulu?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى ، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ

_"Sedekah terbaik adalah sedekah setelah kebutuhan pokok dipenuhi. Dan mulailah dari orang yang wajib kamu nafkahi."_ *[Shahih Al-Bukhari no. 1360 & Shahih Muslim no. 2433]*

Al-Imam Al-Bukhari dalam shahihnya mengatakan,

من تصدق وهو محتاج أو أهله محتاج أو عليه دين فالدين أحق أن يقضى من الصدقة والعتق والهبة وهو رد عليه ليس له أن يتلف أموال الناس

Siapa yang bersedekah sementara dia membutuhkan, keluarganya membutuhkan atau dia memiliki utang, maka utangnya lebih layak dia lunasi sebelum sedekah, membebaskan budak, atau memberi hibah. Maka sedekah ini tertolak baginya. Dan dia tidak boleh menghilangkan harta orang lain.

و نهى النبي صلى الله عليه و سلم عن إضاعة المال. فليس له أن يضيع أموال الناس بعلة الصدقة

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita untuk menyia-nyiakan harta. Karena itu, tidak boleh menyia-nyiakan harta orang lain dengan alasan sedekah. *[Shahih Al-Bukhari, 2/517]*

Al-Khatib Asy-Syarbini menyatakan,

قلت: الأصح تحريم صدقته بما يحتاج إليه لنفقة من تلزمه نفقته ، أو لدين لا يرجو له وفاء

“Menurutku, pendapat yang kuat adalah haramnya sedekah terhadap harta yang dia butuhkan dan menjadi kebutuhan orang yang dia nafkahi, atau karena dia memiliki utang yang tidak ada harapan bisa melunasi.” *[Mughni Al-Muhtaj, 4/197]*

☕ Jadi bapak wajib mendahulukan melunasi hutang, baik itu hutang karena keperluan primer, apalagi kebutuhan tersier.

🎁 Apakah selamanya tidak boleh bersedekah saat punya hutang? Tidak. Ada peluang boleh bersedekah meskipun masih hutang.
Syaikh Ibnu 'Utsaimin ditanya tentang hukum sedekah ketika seseorang memiliki utang. Jawab beliau,

أما إذا كان الدين مؤجلاً، وإذا حل وعندك ما يوفيه : فتصدق ولا حرج ؛ لأنك قادر

Jika utangnya jatuh tempo masih jauh, dan waktu jatuh tempo anda memiliki dana untuk melunasinya, silahkan sedekah, tidak ada masalah. Karena anda terhitung mampu.. *[Ta’liqat Ibni 'Utsaimin ala Al-Kafi li Ibni Qudamah Al-Hanbali, 3/108]*

🗓 Jadi bapak boleh saja bersedekah walaupun masih punya hutang dengan syarat jatuh tempo masih jauh dan ketika jatuh tempo bapak bisa melunasi. Kalaupun sudah jatuh tempo ternyata pemberi hutang mengizinkan bapak bersedekah dan memberi keluasan kapan harus melunasi maka bapak boleh bersedekah. Asal pemberi hutang tidak menarik denda karena *denda akibat keterlambatan pelunasan hutang itu riba*.

⛈ Lebih-lebih jika masjid yang ingin bapak renovasi memang *mendesak* untuk direnovasi misalnya akibat rusak terkena bencana maka silakan *bernegosiasi* dengan pemberi hutang agar mengizinkan bapak bersedekah terlebih dahulu untuk renovasi masjid dan menunda pelunasan hutang.

💎 Menunaikan zakat mal adalah kewajiban ketika harta sudah mencapai nishab dan haul. Melunasi hutang juga kewajiban.

Dr. Yusuf Al-Qardhawi dalam Fiqh Az-Zakah menerangkan, "Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat dalam penentuan penghitungannya. Apakah zakat itu berdasarkan pemasukan kotor (brutto) atau berdasarkan pemasukan bersih setelah dipotong dengan pengeluaran pokok (netto)."

Jadi bapak boleh berzakat mal walaupun sedang punya hutang, dan boleh juga tidak berzakat lantarnan harus segera melunasi hutang. Bapak harus melunasi hutang 20 juta setelah mendapat arisan, tapi bapak punya uang lainnya misalnya 1 juta, bapak *tidak harus berzakat mal* karena uang 20 juta belum mencapai haul (masa 1 tahun mengendap).

Demikian jawaban saya. Jangan lupa traktir saya Pak setelah dapat arisan. Hehehe. 😄 Becanda Pak.

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📬 Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via whatsapp *082140888638* dengan menyebutkan nama dan kota asal.

📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia di https://chat.whatsapp.com/0avUwW6wSQ4AUYy5SSXssD

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak.

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

🖨 Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik *desainmajalahislami.blogspot.com*

Selamat Ramadhan 1438 H

🏵 *SELAMAT RAMADHAN 1438 H* 🏵

💎 Jangan lupa *tarawih* nanti malam di masjid atau _di rumah bersama istri, anak, ayah-ibu, mertua, kakek-nenek_.

🛌 Tidur lebih awal agar bisa menyiapkan 🍱 *santap sahur* di rumah yang sehat dan mencukupi kebutuhan nutrisi. Bila mampu, berbagilah 🛍 makanan sahur.

⏰ Jika Anda masih kuat, tambahkan shalat malam Anda dua raka'at-dua raka'at, tapi *witir dalam satu malam cukup sekali* dengan raka'at ganjil, dalam satu kesempatan. Tarawih dan tahajjud sama-sama shalat malam. 🌙 Hanya saja shalat *tahajjud yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan disebut tarawih*, sejak zaman Khalifah 'Umar bin Al-Khaththab.

📖 Mulailah *membaca  Al-Quran* untuk target satu bulan Ramadhan kali ini bisa khatam 1 atau 2 kali atau lebih, baik dengan 💡 _hapalan_ atau membuka mushaf.

🕋 Sejak awal Ramadhan, pintu Surga dibuka, maka perbanyak doa kepada Allah Al-Mujib karena *doa saat puasa lebih jitu* (mustajab).

➖➖➖➖➖➖➖
📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia di *082140888638*.

📠 Ikuti channel telegram @manajemenqalbu

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak.

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

Konsultasi Syariah Zakat Mal Untuk Berbagi Buka Puasa Di Masjid/Mushalla

💵 *Zakat Mal Untuk Berbagi Buka Puasa di Masjid* 💵

_Pertanyaan_
Assalamualaikum Ustadz...
Saya mau bertanya soal zakat mall
Jika saya mau mengeluarkan zakat mall dr penghasilan saya, apakah hrs mempunyai niat khusus bahwa itu zakat mall dan bukan infaq atau sedekah?
Trus penerima zakat mall apakah ada gol tertentu? Bolehkah zakat mall kami salurkan untuk memberi buka dimasjid mushola dll?

📝 Ditanyakan oleh Ibu *Lia* di Surabaya pada _30 Mei 2017_

_Jawaban_
Wa’alaikumussalam. 😊 Saya ikut senang dengan antusiasme Ibu untuk berzakat. Cuman saya rasa, ibu Lia suka ke mall ya? Hehehe. Tuh, nulis zakat mal saja zakat mall. Tidak apa-apa ke mall. Asal jangan lupa beli bingkisan lebaran di mall buat saya. Becanda Bu Lia.

💵 Yang betul zakat mal. Zakat mal itu sebagian harta yang dikeluarkan dari sejumlah harta yang banyak yang mencapai *nishab* dan sudah genap kepemilikan masa *haul* (1 tahun).

🛒 Saya tidak tahu, _penghasilan ibu berupa apa_, berupa uang, tanaman, hewan atau pertambangan. Ketentuan zakatnya berbeda-beda. Penjelasannya cukup panjang. Mungkin berkenan ibu atau siapapun berdonasi untuk penerbitan buku Panduan Ringkas Zakat Kontemporer.

💎 Shadaqah dan infaq itu sebenarnya merupakan zakat. Zakat wajib, shadaqah dan infaq itu tathawwu’ atau anjuran (tidak wajib). Sama seperti shalat lima waktu itu wajib, sementara shalat rawatib, dhuha, tahajjud, taubat, istikharah, dan lain sebagainya itu tathawwu’. Jadi ketika mengeluarkan zakat tentu sudah dan *harus berniat zakat*.

🎙 Niat dalam ibadah apapun _tidak harus diucapkan_. Kalaupun diucapkan, ya itu boleh-boleh saja, menurut kesimpulan sebagian ulama madzhab Syafi’iyyah.
*Zakat ada ketentuannya*, sedangkan shadaqah dan infaq itu bebas.

🎁 Zakat hanya diterimakan kepada delapan golongan yang berhak, istilahnya ashnaf mustahiq zakat. Allah Al-Hadi sudah menetapkan,
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
_“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya untuk masuk Islam, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah (sabilillah) dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”_ *[QS. At-Taubah (9): 60]* Tatkala kita menyalurkan zakat kepada selain delapan golongan ini berarti kita mencoba _lebih pintar dari Allah_.

🍇 Lalu bolehkan zakat disalurkan dalam bentuk makanan siap saji untuk berbuka puasa masyarakat di masjid, mushalla atau lainnya? Jawabannya *boleh tapi dengan syarat penerima makanan buka puasa tersebut adalah delapan golongan di atas*.

🍱 Memberi makanan dan minuman untuk berbuka puasa seakan kita mengcopypaste pahala penerima santapan berbuka. Rasulullah bersabda,
مَنْ فَطَّرَ صَائِماً كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ
_"Barang siapa yang memberi hidangan buka bagi orang yang berpuasa maka ia akan mendapatkan seperti pahalanya, tidak dikurangi sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa itu."_ *[Jami’ At-Tirmidzi]* Rasulullah juga bersabda,
مَنْ فَطَّرَ صَائِماً كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، لَيْسَ كُلُّنَا يَجِدُ مَا يُفْطِرُ الصَّائِمَ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يُعْطِي تَعَالَى هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِماً عَلَى مَذْقَةِ لَبَنٍ أَوْ تَمْرَةٍ أَوْ شُرْبَةٍ مِنَ مَّاءٍ، وَمَنْ أَشْبَعَ صَاِئماً سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِيْ شُرْبَةً لاَ يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ
_"Barang siapa yang memberi hidangan buka bagi orang yang berpuasa maka itu akan menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, pembebasan jiwanya dari neraka dan ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa dikurangi dari pahalanya sedikit pun." Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, tidak semua orang dari kami dapat memberi hidangan buka bagi orang yang berpuasa." Beliau lalu menjawab, "Allah juga memberi pahala itu untuk orang yang memberi hidangan berbuka kepada orang yang berpuasa dengan susu yang dicampur air, sebiji kurma dan seteguk air. Barang siapa yang mengenyangkan orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum dari telagaku sehingga dia tidak akan haus lagi hingga masuk ke dalam Surga."_ *[Shahih Ibnu Khuzaimah]*

💵 Prof. Dr. ‘Ali Jum’ah Muhammad memfatwakan, “Dana untuk pembuatan hidangan buka bagi orang-orang yang berpuasa harus berasal dari uang sedekah, bukan uang zakat, kecuali jika orang yang membuat hidangan buka itu mensyaratkan bahwa tidak boleh makan hidangan buka puasa itu kecuali orang miskin, orang-orang yang membutuhkan dan musafir yang kehabisan bekal (dan ashnaf mustahiq lainnya—pnrj).”  *[http://www.dar-alifta.org/ViewFatwa.aspx?ID=41&LangID=5&MuftiType=2]*

📦 Jadi zakat yang hendak Anda keluarkan dalam jenis barang tambang, hewan atau tanaman, *dijual terlebih dahulu* lalu hasil penjualan dibelikan bahan makanan lalu dimasak. Biaya masak, wadah makanan yang sudah jadi, bungkus kresek dan lain sebagainya _diambilkan dari uang selain hasil penjualan zakat_.

🌴 Demikian jawaban saya. Semoga bermanfaat. *Jangan lupa share.* Dan ngomong-ngomong, kapan nih bagi-bagi zakatnya dan bagi-bagi santapan buka puasanya? Boleh juga saya diundang. Hehehe. Becanda lagi.

😇 Terimakasih atas pertanyaannya. Saya sangat senang.

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia di *082140888638*.

📠 Ikuti channel telegram @manajemenqalbu

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak.

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

📖 Desain & cetak majalah, buku, kitab, buletin hubungi *desainmajalahislami.blogspot.com*

Konsultasi Syariah Bolehkah Shalat Tarawih Tidak Di Masjid/Mushalla

🕌 *Bolehkah Shalat Tarawih Di Rumah dan Dilakukan Sendirian* 🕌

_Pertanyaan_
Assalamualaikum.wr.wb. pak ustadz saya mau tanya. Bagaimana hukumnya sholat teraweh dilaksanakan dirumah atau sholat teraweh sendiri. Dan sebtulnya sholat teraweh yg disunnahkan itu brapa raka'at dikerjakannya. Krena ada yg 20 raka'at dan ada yg hanya 8 raka'at. Trimakasih pak ustad.

📝 Ditanyakan oleh Bapak *Miftah Hadi* (08573355YYYY) di Surabaya pada _31 Mei 2017_

_Jawaban_
Wa’alaikumussalam.
🕌 Tarawih boleh di masjid maupun di rumah. Tentu *di masjid lebih afdhal*. Dulu Nabi di masjid, kalau para sahabat beliau ada yang di masjid ada yang di rumah, karena memang Nabi tidak mewajibkan di masjid. Hanya, dianjurkan tarawih di Masjid, dan merupakan tradisi Rasulullah dan juga para shahabat beliau. _Shalat tarawih itu sebenarnya shalat tahajjud_, bedanya tahajjud nama untuk shalat malam di luar bulan Ramadhan.

📚 Diriwayatkan oleh Anas bin Malik. Satu malam di bulan Ramadhan, Rasulullah mengerjakan qiyamul lail (seperti biasanya) lalu aku mengikuti beliau di samping. Lalu datang pula orang-orang ikut shalat bersama kami. Setelah Rasulullah menyadari kami mengikuti shalat beliau, segera saja beliau meringankan shalat lalu masuk ke dalam rumah beliau. Setelah masuk beliau mengerjakan shalat yang belum pernah kami lihat beliau mengerjakannya sepanjang (selama) waktu itu. Esoknya kami bertanya, “Wahai Rasulullah, engkau mengetahui kami mengikuti shalatmu tadi malam?” “Ya tahu, itulah sebabnya aku melakukan hal tersebut,” jawab Rasulullah. *[Musnad Ahmad 3/291]*

📚 Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, “Pada suatu malam Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di masjid. Lalu beberapa orang bermakmum kepada Beliau. Kemudian malam berikutnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, dan orang (makmum) bertambah banyak. Mereka pun berkumpul pada malam ketiga atau keempat, namun Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak keluar. Pagi harinya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ فَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْالْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ قَالَ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ رواه البخاري

_"Aku telah melihat perbuatan kalian. Tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian (untuk shalat), kecuali kekhawatiranku, kalau-kalau itu difardhukan atas kalian"._ Jadi shalat tarawih itu bukan shalat wajib.

💎 Meskipun demikian *tidak berarti kita tidak perlu bersemangat* untuk mengerjakannya. Mungkin sudah menjadi tradisi, contohnya di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, masjid yang sehari-hari saya berjama’ah di situ sejak 15 Mei 2017, belum juga Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan, Masjid Al-Akbar penuh dengan jama’ah bahkan jika dihitung mungkin sekitar 5.000 jama’ah. Namun, baru menginjak 4 Ramadhan, kurang lebih jama’ah sudah mencapai 2.500 jama’ah. Drastis penurunanya. Astaghfirullah.

🏝 Kembali soal bolehkah shalat tarawih di rumah sendiri? Boleh. Buktinya Rasulullah pernah tidak ke masjid pada saat yang seharusnya melaksanakan shalat tarawih bahkan pada shahabat beliau sudah menanti-nanti sampai waktu sahur tiba.

📺 Ibnu Al-‘Arabi menyampaikan kesimpulan kronologi tradisi shalat Tarawih di bulan Ramadhan ketika beliau mensyarah Sunan At-Tirmidzi 4/18, “Qiyamul lail berjama’ah (di bulan Ramadhan yang biasa disebut Tarawih) merupakan salah satu sunnah Islam. Rasulullah pernah melakukannya lalu menghentikannya karena kekhawatiran akan diwajibkannya shalat itu atas umat ini. Pada zaman Rasulullah adalah zaman peletakan syari’at dan masih ada kewajiban yang ditambahi dan dikurangi. Setelah syari’at Islam ini selesai diturunkan dan agama Islam telah sempurna, ‘Umar bin Al-Khaththab memandang perlu menghidupkan kembali sunnah tersebut. Beliau memerintahkan kaum muslimin berkumpul sebagaimana pada zaman Rasulullah dahulu. Karena kekhawatiran yang menjadi alasan Rasulullah menghentikan sunnah (qiyamul lail) ini telah hilang yaitu ucapan beliau, “Tidak ada yang menghalangiku keluar menemui kalian kecuali kekhawatiranku akan diwajibkannya shalat ini atas kalian.”.” Pernyataan serupa juga dituturkan Abu Hanifah yang diriwayatkan Al-Hasan bin Ziyad Al-Lu’lu’i. Hal ini seperti dikatakan ‘Aisyah, “Seringkali Rasulullah meninggalkan satu amal karena khawatir orang-orang akan menirunya lalu amal itu diwajibkan Allah atas mereka.” *[Sunan Abu Dawud no. 1293]*

⏰ Jumlah raka'at tarawih boleh 8, boleh 20, sama-sama boleh. Karena memang *tidak ada larangan mengenai berapa jumlah raka’at tarawih*. Perbedaan pendapat soal ini sudah ada sejak masa sahabat sampai sekarang. Perbedaan ini disebutkan Ibnu Hajar dalam Fat-h Al-Bari 4/253, cet. As-Salafiyah, yang ringkasnya, 11, 13, 19, 21, 23, 25, 27, 35, 37, 39, 41, 47 dan 49. Baru tahu kan? Ada yang shalat tarawih sampai 49 raka’at. Berani 49?

🍿 Penjelasan mengenai dalil raka’at tarawih panjang banget. Bisa-bisa jadi buku tersendiri. Dan alhamdulillah sudah banyak kok ulama yang mengkaji dalil-dalil raka’at tarawih. Monggo dikaji.

☕ Oia, ngomong-ngomong, Pak Miftah biasa tarawih di masjid mana? Kali aja bisa kopi darat.

📡 Demikian jawaban saya. *Jangan lupa dishare ya!* Jangan lupa juga mendoakan saya biar saya sehat & berkecukupan sehingga punya waktu banyak untuk menjawab konsultasi syariah seperti ini.

😇 Terimakasih atas pertanyaannya. Saya sangat senang.

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia di *082140888638*.

📠 Ikuti channel telegram @manajemenqalbu

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak.

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

📖 Desain & cetak majalah, buku, kitab, buletin hubungi *desainmajalahislami.blogspot.com*

Konsultasi Syariah Bangun Masjid Atau Bantu Saudara Miskin Untuk Bangun Kakus/Jamban/WC/Toilet

🚽 *Bantu Masjid Atau Bantu Saudara Miskin Membuat Kakus* 🚽

_Pertanyaan_
🕌 Assalaamu'alaikum . Tanya ustadz, lebih prioritas mana : amal jariah membangun masjid dengan membuatkan kakus utk saudara yang tidak mampu?

📝 Ditanyakan oleh Ibu *Mardiyati* (08213931YYYY) di Sidoarjo pada _31 Mei 2017_

_Jawaban_
📻 Wa’alaikumussalam. Terima kasih Ibu Mardiyati atas pertanyaannya.

😔 Saya ikut prihatin dengan kondisi masih banyaknya saudara kita yang belum memiliki jamban atau toilet yang memadai. Bagaimana kalau kita dan para donatur semuanya gotong-royong menyisihkan sebagian harta, baik harta halal maupun harta haram, untuk membantu saudara-saudara kita sesama muslim yang miskin agar bisa memiliki jamban atau toilet yang cukup?

🕌 Baiklah, pertanyaan ibu, harus diperjelas, masjid yang ingin Ibu bantu tersebut statusnya masjidnya sudah diwaqafkan atau belum? Kalau sudah, maka bantu.

🕌 Lalu, apakah itu pembangunan dari nol atau hanya renovasi? Kalau hanya renovasi, maka lebih utama membantu saudara, apalagi jika renovasi dilakukan sebatas untuk menghias-hiasi masjid. Kalaupun untuk memperluas masjid, tetap lebih utama membantu saudara, karena perluasan masjid bisa dibantu oleh masyarakat selain ibu. Kalau membangun dari nol, dan dalam satu desa tersebut tidak ada masjid lainnya walaupun hanya kecil, maka wajib mendahulukan membangun masjid, baru kemudian bekerja yang giat lagi agar bisa mendapatkan uang untuk membantu saudara. Kalau ternyata masjidnya habis terkena bencana, misalnya 🔥 kebakaran, 🌊 banjir, gempa, hingga hancur total, maka membantu masjid juga lebih utama didahulukan.

Namun pada dasarnya lebih didahulukan membantu saudara kandung yang miskin, apalagi Ibu bilang beliaunya rumahnya berdinding bambu dan berlantai tanah serta tidur bersama dengan sapi titipan orang.

Nabi Muhammad berkata,

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ أَنْفَعُهُمْ, وَ أَحَبُّ اْلأَعْمَالِ إلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ سُرُورٌ تُدْخَلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ أَوْ تَكْشِفُ عَنهُ كُربَةً أَو تَقْضِي عَنهُ دَيناً أو تَطْرُدُ عَنهُ جَوعًا, وَ لَأَنْ أَمْشِي مَعَ أَخِيْ الْمُسْلِمِ فِيْ حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي الْمَسْجِدِ شَهْرًا, وَ مَنْ كَفَّ غَضَبَهُ سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَهُ, وَ مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَ لَوْ شَاءَ أَنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ مَلَأَ اللهُ قَلْبَهُ رِضًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ, وَ مَنْ مَشَى مَعَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ فِيْ حَاجَتِهِ حَتَّى يُثَبِّتُهَا لَهُ أَثْبَتَ اللهُ تَعَالَى قَدَمَهُ يَوْمَ تَزِلُ الْأَقْدَامِ, وَ إِنَّ سُوْءَ الْخُلُقِ لَيُفْسِدُ الْعَمَلَ كَمَا يُفْسِدُ الْخَلُّ الْعَسَلَ

_“Manusia yang paling Allah cintai adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Dan amal yang paling Allah cintai adalah membuat gembira seorang muslim atau menghilangkan kesusahan darinya, atau melunasi hutangnya, atau menghilangkan kelaparan darinya. Dan berjalan bersama saudara sesama muslim untuk memenuhi suatu kebutuhan adalah lebih saya cintai dari pada beri’tikaf di dalam masjid selama sebulan. Barangsiapa menutupi kemarahannya, Allah tutupi aibnya. Barangsiapa menahan kebenciannya padahal andai dia ingin mengejawantahkan kebenciannya, dia bisa, maka Allah penuhi qalbunya dengan ridha pada hari qiyamah. Barangsiapa berjalan bersama saudara sesama muslim untuk suatu keperluan sampai teguh dalam memenuhi kebutuhan tersebut untuk saudaranya tersebut, Allah Ta’ala jadikan teguh kakinya pada hari dikuncinya kaki-kaki. Buruknya akhlak dapat merusak amal sebagaimana kencing merusak madu.”_ *[Hasan: Shahih Al-Jami’ no. 176; Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 906]*

💎 Membangun jamban untuk saudara termasuk memenuhi kebutuhan, menghilangkan kesusahan, membuat gembira, dan memberikan manfaat. Bisa dibayangkan apa yang terjadi jika suatu keluarga tidak memiliki jamban? _Bisa-bisa buang air dan mandi di sungai_. Kan kasihan sekali.

💵 Untuk pembangunan jamban, *tidak harus dengan harta halal*, boleh dengan harta haram. Misalnya, ibu pernah mendapatkan harta riba dari bunga bank, entah itu Rp 100.000,-, atau berapa, maka pergunakan saja untuk pembuatan jamban tersebut. Tapi bukan berarti kemudian, mencari-cari harta haram untuk membangun jamban.

💻 Sebagai bahan tambahan bacahttp://quantumfiqih.blogspot.co.id/2014/06/membela-kehormatan-saudara-seislam.html Tambah juga http://www.arrisalah.net/2016/09/wara-tanda-kematangan-jiwa/

📝 Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📬 Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via whatsapp *082140888638* dengan menyebutkan nama dan kota asal.

📱 Bergabunglah di grup whatsapp Islamia di  https://chat.whatsapp.com/0avUwW6wSQ4AUYy5SSXssD

💻 Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak.

🚛 Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan 🌊 laut, bakso 🐟 ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

🖨 Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik *desainmajalahislami.blogspot.com*