No.: KS/14/VIII/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah_
Rubrik: _quantumfiqihibadah_
⛺ Pak Haji, saya khan kerja di kantor. Trus klo mau sholat, di ruangan OB yg sandal dan sepatu dipakai masuk. Waktu ke kamar mandi untuk ambil wudhu, sandal harus dilepas krn takutnya bekas air di sandal nempel dilantai. *Tapi klo sandal dilepas, didepan kamar mandi disitu juga ada lap pel, saya ragu2. Namanya kamar mandi campur org banyak. Trus lap pel itu bersih atau tidak. Saya ndak tau pasti*. Ob disitu buat aturan. Sandal dilepas didepan kamar mandi. Klo dari kamar mandi disuruh keset dulu. Baru pakai sandal. Trus sholat. Apa cara diatas bebas najis pak. Kamar mandi juga gak terlalu bersih. Lah, saya pakai cara abis wudhu kaki saya banjur ama air sebelum pakai sandal. Jadi gak pakai lap dulu. Tapi masih dianggap salah ama mereka. Soalnya saya ragu2 klo pakai keset dulu. Dan kamar mandi gak menjamin bersih. Apalagi Kadang ada tamu yg ke kamar mandi sandal atau sepatu dipakai. Dan mungkin juga mereka pakai pel itu u/membasuh sandal atau sepatu. Saya pernah nyoba pakai lap pel. Trus di kaki saya ada nempel kayak pasir. Gitu gimana? Saya gak yakin. Klo lap pel itu bersih. Klo yg lain gak mempermasalahkan hal diatas. Klo saya ragu. Lebih baik mengundurkan diri ya pak? Ketimbang sholat Dhuhur dan Ashar saya keadaannya seperti diatas.
Terimakasih Bu Herliantini, sebetulnya, sudah ada jawaban dari para ulama sejak zamannya Imam Syafii dulu bahwa,
اليقين لا يزول بالشك
“Sesuatu yang sudah diyakini maka tidak bisa hilang karena sesuatu yang ragu2.”
Dan
الاصل بقاء ما كان على ما كان
“Pada asalnya sesuatu statusnya tetap seperti adanya”
Dan
الحكم الحادث الى السبب المعلوم لا الى المقدر المظنون
“Hukum yang baru didasarkan pada sebab yang sudah diketahui, bukan berdasarkan ukuran-ukuran yang hanya dugaan.”
Dan
نحن نحكم بالظواهر و الله يحكم بالاسرائر
“Kita menghukumi berdasarkan yang zhahir dan Allah menghukumi berdasarkan yang tidak zhahir.”