Selasa, 19 Maret 2019

Konsultasi Syariah Haram Atau Jaiz/Boleh Membaca Basmalah Saat Memulai Ayat Pertama Surah At-Taubah

๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ

๐Ÿ‡ญโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ทโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ฒโ€Œ ๐Ÿ‡งโ€Œ๐Ÿ‡ฎโ€Œ๐Ÿ‡ธโ€Œ๐Ÿ‡ฒโ€Œ๐Ÿ‡ฎโ€Œ๐Ÿ‡ฑโ€Œ๐Ÿ‡ฑโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ญโ€Œ 
๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ผโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ฑโ€Œ ๐Ÿ‡ธโ€Œ๐Ÿ‡บโ€Œ๐Ÿ‡ทโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ญโ€Œ 
๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡นโ€Œ ๐Ÿ‡นโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡บโ€Œ๐Ÿ‡งโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ญโ€Œ

๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ

#โƒฃ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/9/III/19/QUFI
Topik: 1โƒฃ _Konsultasi Syariah_
Rubrik: _quantumfiqihibadah_

๐Ÿ‡งโ€Œ๐Ÿ‡จโ€Œ๐Ÿ‡ถโ€Œ๐Ÿ‡บโ€Œ๐Ÿ‡ซโ€Œ๐Ÿ‡ฎโ€Œ

Konsultasi Syariah *298 - Haram Bismillah Awal Surah At Taubah*

โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–
_Pertanyaan_
Assalamualaikum...
๐Ÿงฉ Sy pernah dengar ulasan salah satu penceramah ustadz yg katakan ada org baca alquran tp dosa yaitu org yg baca surah At'taubah dgn baca bismallah... Krn surah at'taubah tdk ada kalimat bismillah... Apa betul ustadz apa dalilnya?

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Bapak *Mahroem* pada _11 Maret 2019_

โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–
_Jawaban_
Wa'alaikumussalam
๐ŸŒ Intinya, itu adalah sunnah 'Utsman bin 'Affan, jadi kewajiban kita hanya mengikuti sunnah beliau. Dan memang mutawatir dari Nabi, sehingga termasuk Sunnah Nabi. Bukan rekayasa manusia. Kalaupun disebut sebagai hasil ijtihad boleh saja namun dijamin bukan bid'ah karena berdasarkan perintah Nabi yang diriwayatkan oleh โ€˜Utsman dan mutawatir pula.

๐Ÿต Terbukti pula tidak ada satu pun ahli qurraโ€™ sab'ah (qira'at tujuh) maupun qurra' asyrah (qiraโ€™at sepuluh) yang meriwayatkan membaca basmalah di awal surat at-Taubah. Artinya, mereka sepakat meninggalkan membaca basmalah di awal surat At-Taubah.

๐Ÿ‰ Sebenarnya pertanyaan ini klasik banget karena sudah menjadi pertanyaan yang masyhur di kalangan para shahabat Nabi semenjak โ€˜Utsman menginisiasi proyek pengumpulan dan pembukuan Al-Quran. Dan jawabanya sudah final, tidak berubah lagi, yaitu bahwa kenihilan bismillah pada awal surah At-Taubah adalah karena begitulah yang diajarkan Nabi.

๐Ÿ“’ Ibnu Abbas radhiyallahu โ€˜anhuma menanyakan hal ini kepada Utsman radhiyallahu โ€˜anhu,
ู…ูŽุง ุญูŽู…ูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ุนูŽู…ูŽุฏู’ุชูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุฃูŽู†ู’ููŽุงู„ู ูˆูŽู‡ูู‰ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุซูŽุงู†ูู‰ ูˆูŽุฅูู„ูŽู‰ ุจูŽุฑูŽุงุกูŽุฉูŽ ูˆูŽู‡ูู‰ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุฆููŠู†ูŽ ููŽู‚ูŽุฑูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ุชูŽูƒู’ุชูุจููˆุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ุณูŽุทู’ุฑูŽ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…ู ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนู’ุชูู…ููˆู‡ูู…ูŽุง ููู‰ ุงู„ุณู‘ูŽุจู’ุนู ุงู„ุทู‘ููˆูŽู„ู ู…ูŽุง ุญูŽู…ูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฐูŽู„ููƒูŽ
Apa yang menyebabkan anda memposisikan surat al-Anfal disambung dengan surat at-Taubah, sementara anda tidak menuliskan kalimat basmalah diantara keduanya. Dan anda letakkan di 7 deret surat yang panjang. Apa alasan anda? Jawab Utsman,
ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู…ูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽุฃู’ุชูู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุฒู‘ูŽู…ูŽุงู†ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุชูŽู†ู’ุฒูู„ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุณู‘ููˆูŽุฑู ุฐูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ู’ุนูŽุฏูŽุฏู ููŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ู†ูŽุฒูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุดู‘ูŽู‰ู’ุกู ุฏูŽุนูŽุง ุจูŽุนู’ุถูŽ ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽูƒู’ุชูุจู ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู ุถูŽุนููˆุง ู‡ูŽุคูู„ุงูŽุกู ุงู„ุขูŠูŽุงุชู ููู‰ ุงู„ุณู‘ููˆุฑูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุชูู‰ ูŠูุฐู’ูƒูŽุฑู ูููŠู‡ูŽุง ูƒูŽุฐูŽุง ูˆูŽูƒูŽุฐูŽุง ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ู†ูŽุฒูŽู„ูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุขูŠูŽุฉู ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู ุถูŽุนููˆุง ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ุขูŠูŽุฉูŽ ููู‰ ุงู„ุณู‘ููˆุฑูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุชูู‰ ูŠูุฐู’ูƒูŽุฑู ูููŠู‡ูŽุง ูƒูŽุฐูŽุง ูˆูŽูƒูŽุฐูŽุง
Selama masa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam mendapatkan wahyu, turun surat-surat yang ayatnya banyak. Ketika turun kepada beliau sebagian ayat, maka beliau akan memanggil sahabat pencatat Al-Quran, lalu beliau perintahkan, _โ€œLetakkan ayat-ayat ini di surat ini.โ€_ Ketika turun ayat lain lagi, beliau perintahkan,  _โ€œLetakkan ayat ini di surat ini.โ€_ Utsman melanjutkan,
ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽุชู ุงู„ุฃูŽู†ู’ููŽุงู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽูˆูŽุงุฆูู„ู ู…ูŽุง ุฃูู†ู’ุฒูู„ูŽุชู’ ุจูุงู„ู’ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉู ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ุจูŽุฑูŽุงุกูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุขุฎูุฑู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู‚ูุตู‘ูŽุชูู‡ูŽุง ุดูŽุจููŠู‡ูŽุฉู‹ ุจูู‚ูุตู‘ูŽุชูู‡ูŽุง ููŽุธูŽู†ูŽู†ู’ุชู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ููŽู‚ูุจูุถูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูุจูŽูŠู‘ูู†ู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง
Sementara surat Al-Anfal termasuk surat yang pertama turun di Madinah. Sedangkan surat At-Taubah, turun di akhir masa. Padahal isi At-Taubah mirip dengan surat Al-Anfal. Sehingga kami (para sahabat) menduga bahwa At-Taubah adalah bagian dari Al-Anfal. Hingga Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam wafat, beliau tidak menjelaskan kepada kami, bahwa At-Taubah itu bagian dari Al-Anfal.
Lalu Utsman menegaskan,
ููŽู…ูู†ู’ ุฃูŽุฌู’ู„ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ู‚ูŽุฑูŽู†ู’ุชู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ุฃูŽูƒู’ุชูุจู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ุณูŽุทู’ุฑูŽ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…ู ููŽูˆูŽุถูŽุนู’ุชูู‡ูŽุง ููู‰ ุงู„ุณู‘ูŽุจู’ุนู ุงู„ุทู‘ููˆูŽู„ู
Karena alasan ini, saya urutkan al-Taubah setelah al-Anfal, dan tidak kami beri pemisah dengan tulisan bismillahirrahmanirrahim, dan aku posisikan di tujuh surat yang panjang. *[Musnad Ahmad no. 407; Jamiโ€™ At-Turmudzi no. 3366; Sunan Abu Dawud no. 786]*

๐Ÿ’Ž Ternyata tidak hanya itu penyebabnya, ada penyebab lain, seperti diriwayatkan oleh โ€˜Ali bin Abi Thalib, bahwa Nabi yang mengajarkan, awal surah At Taubah adalah tanpa bismillah.

๐Ÿ“’ Ibnu โ€˜Abbas pula yang mengonfirmasi mengenai fenomena ini, selain kepada โ€˜Utsman juga kepada โ€˜Ali. Abbas pernah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu โ€˜anhu,
ู„ูู€ู…ูŽ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽูƒู’ุชูุจู’ ูููŠ ุจูŽุฑูŽุงุกูŽุฉ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…
Mengapa anda tidak menulis bismillahirrahmanirrahim di awal surat at-Taubah? Jawab Ali bin Abi Thalib,
ู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู… ุฃูŽู…ูŽุงู†ูŒ ุŒ ูˆูŽุจูŽุฑูŽุงุกูŽุฉ ู†ูŽุฒูŽู„ูŽุช ุจูุงู„ุณู‘ูŽูŠู’ูู ุŒ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุงู†ูŒ
Karena bismillahirrahmanirrahim isinya damai, sementara surat at-Taubah turun dengan membawa syariat perang, di sana tidak ada damai. *[Al-Mustadrak li Al-Hakim no. 3273]*

๐Ÿ”ซ Rupanya, dalam tradisi Arab Musyrikin Jahiliyah dahulu, jika mereka hendak memutuskan sebuah perjanjian/kesepakatan maka mereka mengirimkan surat pemutusan tanpa mencantumkan kalimat basmalah. Pun demikian, ketika umat Islam memutuskan perjanjian dengan orang-orang musyrik, Nabi mengutus  Ali untuk membacakan At-Taubah di hadapan orang-orang kafir harbi tanpa diawali dengan bacaan basmalah, sesuai adat mereka.

๐Ÿฅ Derivat dari persoalan ini, berarti haram atau makruh atau jaiz/mubah membaca basmalah ketika mengawali ayat pertama surat At-Taubah? Praktis, terjadi kontroversi kesimpulan hukum di kalangan para ahli fiqih.  

๐ŸŠ Pertama, haram membaca basmalah di awal surat Al-Bara'ah atau At-Taubah, dan makruh membaca basmalah di tengah-tengah surat. Kedua, makruh membaca basmalah di awal surat At-Taubah dan sunnah membaca basmalah di tengah-tengah surat, sebagaimana membaca basmalah di tengah-tengah surat selain At-Taubah.

๐Ÿ“ฟ Kita dipersilakan mengikuti (taqlid) kepada kesimpulan para ulama yang menurut kita paling mantab, paling sreg, paling marem, paling shahih. Dan begitulah sikap kita sebagai orang โ€˜awwam dalam permasalahan-permasalahan yang kontroversial (khilafiyah) dalam diskursus fiqih. Dan intinya, kita harus terus belajar fiqih agar lebih paham dan yakin.

๐Ÿ“ Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–
๐Ÿ“’ ๐Ÿ‡งโ€Œ๐Ÿ‡จโ€Œ๐Ÿ‡ถโ€Œ๐Ÿ‡บโ€Œ๐Ÿ‡ซโ€Œ๐Ÿ‡ฎ melalui Yayasan Shadaqah Jariyah Quantum Fiqih Ar-Rasyidiyyah (YADARIQUFIYA) membutuhkan bantuan dana infaq untuk keperluan kegiatan program pendidikan, sosial dan dakwah, dan untuk operasional Yayasan.

๐Ÿšง Insyaallah, bulan Maret 2019/Rajab 1440 ini, YADARIQUFIYA akan mulai menjalankan program *IKOMAT* (Infaq Konsumsi Jum'at), *AGUNG* (Amal Guru Ngaji); *SEMA* (Shadaqah Energi Masjid); *KAYA* (Kafalah Yatim); *SIM* (Simpati Muallaf); dan *MATANG* (Majelis Taklim Ngopi). Alhamdulillah sudah terkumpul dana dari para donatur, diantaranya *Ibu Indriani dari Jember* dan *Ibu Sumiarsih dari Lamongan* dan beberapa donatur lain.

๐ŸŽ™ Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp ๐Ÿ‡งโ€Œ๐Ÿ‡จโ€Œ๐Ÿ‡ถโ€Œ๐Ÿ‡บโ€Œ๐Ÿ‡ซโ€Œ๐Ÿ‡ฎโ€Œ  di *+62 821-4088-8638* dengan menyebutkan nama dan kota asal, awali dengan salam.

โš  Jangan lupa simpan nomor ini dengan nama *KONSULTASI SYARIAH* agar bisa mendapatkan broadcast whatsapp dan tidak terlewat. Karena _jika nomor ini tidak disave di daftar kontak di smartphone Anda, maka akan tidak bisa mendapatkan broadcast._

Tidak ada komentar:

Posting Komentar